Kasihmu Dalam Diam
Kasihmu telah lama dalam diam Redup sesunyi gelap selimuti malam Senyap menghampa di langit hitam kelam Mengguyur dingin sekujur birahi terpendam
Keluh kesah tiada faedah beradu dendam Menyulut bara menyebar setumpuk sekam Tanpa beralih pandang meski beruluk salam Lembut jiwamu tlah tergadai bertutur tajam
Kian lama congkak dirimu kian menghujam Ingkari kesetiaan air menetesi batu pualam Kidung cinta dan sanjungan lenyap karam Kemana dan kapan pergimu terbaca buram
Kedustaan tlah menjamur di putaran jam Kau pun tak pedulikan wajah kian kusam Telinga kau tutup rapat tersemat peredam Sungguh picik culas hasadmu tergenggam
Sepotong maaf pun terpenjara bergumam Biarkan diriku mengembara mengais suram Bersujud ku mengadu kepada pemilik alam Inikah jalan terjal penggugur dosa terdalam
Kasihmu yang dulu membuat tentram Saat ini bagai harimau siap menerkam Mengusir damai canda tawa tak terekam Hati dan pikiranmu jauh untuk saling faham
Ku mohon kekuatan hadapi ujian beragam Istighfar dan sholawat kini menjadi dawam Masih ada zat yang maha lembut berkalam Meredakan nyeri luka yang terpecik garam
Depok, 21 Februari 2023-yusfi-
"Yaa latthifa lam yazal, ulthuf bina fiima nazal, innaka lathiful lam tazal, Ulthuf bina wal muslimin."
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Lembut, berlaku lembutlah pada kami atas (bencana) yang kau turunkan. Sungguh Engkau Maha Lembut (untuk tidak menurunkan bencana itu), berlaku lemah lembutlah pada kami dan juga kepada kaum muslimin.' Amiin ya Allah ya lathif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H