Sukamu Mengantar Dukaku
Dunia ada kesukaan kedukaan
Saat zhuhur belum kau tunaikan
Saat ashar kau masih di perjalanan
Saat sampai sholat pun terlupakan
Saat Maghrib serunya pertandingan
Tak lama adzan isya dikumandangkan
Banyak manusia saat itu lalai kewajiban
Dunia ini sungguh permainan
Apapun yang menyenangkan
Tak banyak pikir kau lakukan
Pekik semangat dikobarkan
Meski hanya menyaksikan
Riuhmu tidak disangsikan
Rasa sukamu tunjukkan
Kulihat dari kejauhan
Diantar kendaraan
Baru selesai sarapan
Sudah ada panggilan
Bersama rombongan
Menuju ke lapangan
Arena pertandingan
Pendukung jagoan
Tabuh dukungan
Tuk perjuangan
Kemenangan
Dunia ini sungguh permainan
Olahraga pun ajang taruhan
Pecinta judi meski sebagian
Angan raih keberuntungan
Bela suara pemain pujaan
Detik akhir menegangkan
Bila kalah jadi kerusuhan
Sang pemain itu lawan
Tapi sesama itu kawan
Penonton itu dibedakan
Penikmat pertandingan
Bukan alat pelampiasan
Sang jagoan dikalahkan
Kerap menelan korban
Dunia ini sungguh permainan
Adu otot adu mulut tipis pikiran
Rasa bangga turut mengelukan
Qlah raga sepak bola digelorakan
Waktu tenaga uang siap dikorbankan
Tak seharusnya nyawa turut sertakan
Niscaya duka keluarga akan rasakan
Semua dapat hikmah ingat kematian
Sebesar apa cinta usah berlebihan
Cinta itu bisa berubah kebencian
Dunia ibarat bola diperebutkan
Dunia ini sungguh permainan
Depok, 2 Oktober 2022
-----yusafiati------
Turut berdukacita tragedi Liga 1 Arema vs Persebaya di Kanjuruhan, Malang,Jawa Timur. Semoga Allah memberikan ampunan atas dosa-dosa mereka. Tak terulang kembali.Amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H