menahan malu khawatir kau tahu atau kau melihatku melintasi rumahmu kau ada di balik pintu ku paham betul bodimu atau suara dehemmu itu ku percepat langkah kakiku
hampir seminggu berlalu kembali aku lewat jalan itu tak disangka berpapasan dirimu waduh segera tertunduk kepalaku permisi aku numpang lewat itu kataku kulirik sedikit melihat manis senyummu
sulit diterima akal sehatku peristiwa itu membayangiku detik-detik bagai lepas jantungku empat puluh tahun serasa masih baru ku kehilangan banyak berita tentangmu aku baru sadari tanda jatuh hati padamu
baru kini ku jujur padamu tanpa sengaja kita bertemu rasa terindah terpendam di dadaku kau bertanya mengapa tak dari dulu salah satunya karena adikmu menyukaiku ku tak klik kumenghindari demi untukmu
permisi aku numpang lewat pintaku sejak itu tumbuhlah pengharapanku tetap melihatmu meski kau tak tahu tak ada niat untuk mengganggu dirimu anggaplah sekedar kisah angin berlalu dan permisi aku numpang lewat pamitku
Depok, 10 Juli 2022 nnn ------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H