Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Teruslah Merindu

Diperbarui: 29 Mei 2022   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruslah Merindu
mati pun karena rindu
rasa ingin memelukmu
getar hati menyapamu
urung diri menahan malu
rindumu menggebu-gebu
menorehkan sayat sembilu
hanya semata kepatuhan satu
turuti titah Tuhan kendalikan nafsu

meski kesempatan ada padamu
mengikuti hasrat untuk bercumbu
tertegun batin menutup asa nan palsu
tak pantas diri larut beradu bujuk rayu

kukira masih ada di dirimu butiran rindu
bersemayam hingga ke titik ujung waktu
takkan  ditolak saat izrail  menjemputmu
di deras air mata kerabat ada senyummu

kau  kemas dan bawa serta rindu setiamu
tak terhenti langkah kaki meski sakit pilu
teruslah merindu teruslah merindu sendu
hingga titik penghabisan lepaskan duniamu

Depok, 29 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline