Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Menghilang dalam Keramaian

Diperbarui: 21 Februari 2022   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat dirimu datang candamu menghibur
Belum terasa puas kau pun pamit
Itu biasa kau lakukan
Kau menghilang saat gembira suasana

Kau lain dari yang lain
Saat sepi tak ada berita
Sisa candamu mulai tertimbun
Gersang hati mengharap hadirmu

Tak ada lagi tawa renyahmu
Kau terbaring tak berdaya dalam hening
Hanya tatapan mata kosong nan pilu
Garis senyummu terbias di pipi nan pias

Sahabat, setiap diri sudah divonis akan mati
Setiap yang bernyawa sudah ada ajalnya
Tak usah khawatir saat itu datang
Kudoakan dirimu husnul khatimah

Dukamu bisa kurasakan
Laranu tak sendiri
Sedetik bersamamu sangat berarti
Sebutlah Allah tuhanmu meski di hati

Depok, 21 Februari 2022
.................
Berita duka hari ini menghadap ilahi dengan tenang Slamet Kundaryanto bin Rastum Pudji Rahardjo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline