Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Mendung Hatiku Berpayung Keramaian

Diperbarui: 30 Desember 2021   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: fotokatakata.com

Mendung Hatiku Berpayung Keramaian

Dunia menyempit penuh bayang-bayang masa lalu
Menyapu serpihan lara agar tak tertusuk lagi hatiku
Terkumpul sampah keluh rindu bertabur pilu
Asap asmara membubung mengusir penggangu

Jalan nan basah menandai sisa luka hatiku
Belum kering dedaunan mengusap tangisku
Awan hitam  menghampiri atap pikiranku
Kucoba membentangkan payung pelipur sendu

Takkan terhenti langkah meski kau halangi batang berduri di jalanku
Setajam pisaumu mencaci menyingkirkan kayu
Roda hidup berputar mengejar harapan baru
Mendung hatiku berpayung keramaian seru

Takkan berarti kau coba menabur garam di luka baru
Balutan ketabahan diilhamkan Tuhanku
Curahan hujan penuh rahmat ku tunggu
Hening pun seketika riuh memandang ketegaran di hadapanku  

Puji syukur setiap keadaan di bumiku
Doa dan ikhtiar beriring mengetuk pintu
Halal dan baik syarat yang perlu
Nyata  menampik bujuk rayu

Depok, 30 Desember 2021

" Masih terbentang luas harapan baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline