Kutitip Rindu Pada Lelakimu
======================
Hari ini pertama kali aku menginjakkan kaki di rumah hijau nan sejuk. Seperti sudah kenal lama kami berjabat tangan cipika-cipiki dan berpeluk. Dengan senyum ramah wanita berbadan ramping itu mempersilakan aku duduk. Kami sama-sama tersenyum agak kikuk
Hampir bersamaan kami berucap apa kabar sambil mengangguk.Sambil tersenyum dia mendengarkan maksudku untuk menjenguk. Dengan senang hati menerimaku sambil menepuk-nepuk. Tenang saja kita bisa bertemu kapan pun selagi tak sibuk.
Dalam hatiku kagum alangkah polos dan lembut ini makhluk. Ingin sekali berterus terang siapakah aku, tapi khawatir jiwanya remuk. Selama ini aku menyimpan rindu dan rasa indah yang tak lapuk.Untuk lelaki yang kini menyatu dengannya dalam satu biduk
Akulah wanita lain yang sering mengisi hari-hari bersama lelakinya meski jauh di pelupuk. Kisah remaja kami dalam kasih tak sampai hingga saling rindu merasuk. Akulah yang sekian lama mengambil malam-malam indah bersama lelakinya saat hatinya ceruk.
Hingga tersadar ruang jiwa kami sudah tak layak untuk sekedar berasyik masyuk. Luapan emosi rindu cukup semusim jeruk. Sebentar saja, akhirnya aku terpaksa menerima keputusan tak lagi berkomunikasi karena berakibat buruk. Pasti lebih baik daripada disebut sebagai penusuk.
Indahnya berbagi tak berlaku dalam cinta yang khusyuk. Tak sanggup kuakui dan kusimpan rapat saja dalam lubuk. Tak sanggup kusebut diriku berhati busuk. Aku yakin tak mau menyakiti sesama makhluk meski rinduku terlempar jauh hingga ke ufuk.
Bolehkah aku berteman dekat denganmu sama-sama mencintai satu lelaki meski hanya kau yang berhak memeluk dan merajuk. Biarkan daun-daun berguguran tertiup angin yang meliuk-liuk. Asalkan aku menjadi di antara daun-daun yang menikmati hembusan angin yang saling menubruk. Aku cuma nitip rindu jagalah lelakiku sebagai lelakimu, jadikan seindah mahligai permata yakut dan lukluk.
Depok, 30 November 2021