Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Jangan Kau Sesali Siapa Orangtuamu

Diperbarui: 26 November 2021   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jangan Kau Sesali Siapa Orangtuamu

Masa dewasa kini kau berada
Orangtuamu telah memasuki masa tua
Hilang lelah letih duka lara
Oleh sebab kedua orangtuamu engkau hadir di dunia
Nikmat yang Allah titipkan senantiasa dijaga
Karunia terbesar dalam berkeluarga
Anak adalah permata hati curahan cinta
Namun seiring waktu berlalu tersimpan luka

Anak yang disayangi dan dipuja
Merajuk tak puas limpahan kasihnya
Peluk cium pun kerap ditampiknya
Untaian kata takdzim tersapu merana
Nyanyian rindu mengutuk dalam nestapa
Ajakan ayah bunda hidup bersahaja
Nampak membuat jiwa muda tak selera

Doa terindah terukir pada hening air mata
Olah batin mendekatkan Tuhannya
Seteguh iman di dada menyatu bersama khusyuk doa
Allah berkenan ketuk hati anaknya
Nak, terimalah takdir Tuhan Maha Esa
Yang membuat tinggi derajat bukan pangkat dunia
Akhlak terpuji tutur agama berwibawa selamanya

Depok, 26 November 3021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline