Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Cukup Tujuh Puluh Dua Jam

Diperbarui: 4 November 2021   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berapa waktumu yang tersisa? (gobagi.com)

Cukup Tujuh Puluh Dua Jam

Jarak yang dekat kian menjauh
Angin menerpa menepis peluh
Nuansa hati tak sejuk tak teduh
Gelisah merayap tak ada keluh
Akal nan sehat pun lelah berlabuh
Nanar mata menjangkau jarak tempuh

Memejamkan mata menghalau pikiran keruh
Empati yang tak lagi tersentuh
Nampak bisu menyusup ke pembuluh
Jiwa nan sepi semakin rapuh
Adakah pelipur diri yang ampuh
Di antara seribu masih ada sepuluh
Iman dan taqwa sebagai penyuluh

Rehatlah diri mengontrol rasa jenuh
Ajak dua hati bersihkan dari angkuh
Carilah jalan keluar tanpa gemuruh
Usailah debat penyulut hati rusuh
Niatkan diri menjalin kasih nan utuh

Cerah ceria menyambut waktu subuh
Ikatan hamba kepada Tuhan untuk patuh
Nyanyian burung kecil indah berparuh
Tujuh puluh dua jam tak ada lagi musuh
Amanah diri bersama iman yang teguh

Depok, 4 Novemberr 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline