Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Tak Mengapa Sedikit yang Dicapai

Diperbarui: 22 Oktober 2021   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TAK MENGAPA SEDIKIT  YANG  DICAPAI

Sekeranjang sayuran dalam antrian panjang
Sejak pagi buta sebelum ayam jantan membuka mata
Kantuk pun berdamai mengingat begitu pasar sudah ramai
Berjejer tersusun rapi tak ada sesuatu yang tercecer

Senyum mengembang musnah rasa bimbang
Berlembar uang recehan terkumpul dengan sabar
Selepas sholat subuh banyak pembeli berlabuh
Puji syukur atas rezeki yang tak terukur

Berkemas menghitung sungguh hari ini banyak untung
Pembeli berdesak cari apa yang akan dimasak
Sekedar menawar cabai  bawang  kelar terbayar
Peluh membasahi tanpa kata mengeluh

Hati  lega  melupakan  lapar dahaga
Segepok uang tak membuat kapok berjuang
Tak habis pun tak membuat menangis
Ada takaran rezeki sebanyak putaran

Masih utuh berarti belum butuh
Ada yang belum tercapai bukan berarti tak sampai
Hijau rumput begitulah rezeki  harus dijemput
Tak semua kena sebagian pun berdaya guna

Saudaraku....

Sesuatu yang tidak dicapai seluruhnya jangan ditinggalkan seluruhnya
Sesuatu yang tidak diperoleh jangan dilupakan sebagiannya
Sesuatu yang tidak dimiliki jangan diingkari sebagiannya
Sesuatu yang tidak ditemukan jangan dihilangkan sebagiannya

Depok,22 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline