Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Pengakuan Dia

Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pengakuan Dia

==================
Rentang  waktu tiga dasa warsa
Mengendap-endap mencari diary yang tersisa
Entah mengapa begitu menggelitik rasa
Tumpukan kenangan yang mengingatkan banyak dosa

Merasa diri sudah berjasa
Menanamkan aneka citra luar biasa
Membangun kesenangan demi esok lusa
Menebar pesona menembus damai sentosa

Di pungutnya lembaran lusuh perlahan dibaca sebuah prosa
Tersusun indah rangkaian kata melukis romansa
Bibirnya mulai melengkung mengangkat raut wajah meski bercampur nelangsa

Dia telah meninggalkan mereka dengan terpaksa
Mendustai kewajiban dan merampas asa
Mengembara  mengejar mimpi menyusuri lorong-lorong desa
Panjang angan menjadi seorang penguasa

Sampailah  kini di ujung usia
Harta tahta wanita telah meninabobokan dengan leluasa
Hasrat kembali menuju takdir Sang Kuasa
Menyerahkan hak mereka seberat apapun harus bisa

Purna sudah balasan dia  terima dalam batin tersiksa
Perilaku  dusta  terbongkar meruntuhkan sketsa
Aib masa lalu menuntun dia ke jurang binasa  
Sehebat dirinya menyembunyikan semua, takkan sedahsyat doa yang menyibak tirai angkasa

Pengakuan pendosa
Menebus diri berpuasa
Tak ada kata terlambat usaha
Allah mencintai hambaNya yang beribadah sepanjang masa

Depok, 21 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline