Lihat ke Halaman Asli

Yus Afiati

Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Masa Telah Usai

Diperbarui: 18 Oktober 2021   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dakar92.com

MASA TELAH USAI

Buah hati telah tumbuh dan berkembang
Lelah perih berlalu menghilang
Luapan rindu tuk peluk cium terasa terhalang
Baiklah kumengalah jika itu mengekang

Remuk redam menghantui rasa sakit
Ratap tangis tak membuatmu bangkit
Ego dan emosi dirimu semakin mempersulit
Tak semanis di awal pun semoga tak berakhir dengan pahit

Redup gelap merayap mengupas senja
Buaian mimpimu mendustakan realita
Anjuran dan nasihat mengapa tak berguna
Hilang akal sehat terbuang tersia-sia

Seonggok iman di dada
Sebongkah taqwa tetap waspada
Seumur dunia mengabaikan masa muda
Sejengkal kematian memupus angan yang ada

Tak ada lagi air mata jika berbungkus dusta
Bertikai berselisih menghapus rasa cinta
Harapan yang tinggi seorang bunda
Ya Allah jangan kau hukum kami jika pintu taubat masih terbuka

Langit cerah mentari tersenyum ceria
Meninggikan pujian banyak berdoa
Seindah  apapun kenyataan yang ada
Mengharap ridha Allah menghantar ke jalan mulia

Wahai Dzat yang menghilangkan kesedihan dan kesusahan hamba
Yang menggantikan kegembiraan dalam duka
Bukakan jalan bagi sukses usaha
Sayangilah hambaMu ampunilah segala dosa

Depok, 18 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline