Lihat ke Halaman Asli

G30S: Mayat-Mayat itu Mengalir di Bengawan Solo Ledok Kulon Bojonegoro

Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samijah saat menunjukkan Bengawan Solo dekat rumahnya, Selasa (1/10/2024). Foto: Yusab Alfa Ziqin

PEMBANTAIAN orang-orang Partai Komunis Indonesia (PKI) dan terduga PKI mulai akhir 1965, terjadi di banyak daerah. Salah satunya, di Kabupaten Bojonegoro.

Sungai Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro, menjadi saksi fenomena genosida yang bermula dari peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S di Jakarta tersebut.

Tengaranya, orang-orang PKI dan tercap PKI yang dibunuh pada waktu itu, jasadnya dibuang si pembunuh di Bengawan Solo. Jasad mereka pun mengambang dan mengalir di sungai itu.

Samijah, warga Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro yang tinggal di tepi Bengawan Solo mengatakan, dirinya menyaksikan mayat-mayat di Bengawan Solo itu.

"Saat itu saya masih remaja," ujarnya saat ditemui, Selasa (1/10/2024) siang.

Seingat Samijah, mayat-mayat itu marak terapung tak karuan di Bengawan Solo dekat rumahnya mulai November 1965. Saat itu kemarau. Bengawan Solo menciut atau aliran airnya tak besar.

"Jadi, mayat-mayat yang mengambang di Bengawan Solo itu terlihat jelas. Bisa dilihat dari dekat," jelasnya.

Mayat-mayat orang PKI yang terapung-apung atau mengambang di Bengawan Solo dekat rumahnya, ungkap dia, seperti pohon pisang dan mengalir ke timur atau hilir, mengikuti arus Bengawan Solo.

"Mayat-mayat itu rata-rata laki-laki dan bertelanjang dada. Jarang sekali mayat yang perempuan," terangnya.

Mayat-mayat itu, lanjut perempuan kelahiran 1945 ini, paling banyak muncul saban pagi hari. Jumlahnya tak terhitung. Mayat-mayat terus menerus muncul dari barat atau hulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline