Lihat ke Halaman Asli

Sinetron RCTI menyadur cerita dari sebuah film Hollywood

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semalam pulang bermain futsal, seperti biasa saya menyalakan TV sambil menunggu kantuk datang. Di RCTI sedang diputar sebuah sinetron, yang sama sekali bukan pilihan untuk ditonton di rumah kami. Tapi karena remote tidak ketemu dan malas bangkit untuk mengganti saluran, akhirnya sekilas saya ikuti ceritanya sambil berharap kantuk itu datang lebih cepat.

Yang membuat saya penasaran adalah adegan dimana seorang pria ditabrak mobil dan wanita sebagai petugas tiket parkir membawanya ke rumah sakit. Selanjutnya saat ditanyakan oleh petugas medis, si wanita (yang belakangan saya tahu adalah Tyas Mirasih) mengaku bahwa dirinya adalah tunangan dari si korban.

Belum cukup sampai disitu, saat keluarga datang juga terheran saat disebut bahwa anak mereka punya tunangan, dan si pria yang divonis amnesia akhirnya kebingungan tapi harus menerima bahwa dia punya tunangan. Tyas Mirasih pun masuk dalam kehidupan keluarga tersebut.

Itulah yang saya tangkap saat mengikuti sinetron / drama di RCTI semalam, yang setelah googling berjudul "Kutunggu kau di parkiran cinta".

Saya tidak akan menontonnya sampai selesai, hanya untuk memastikan kecurigaan saya saat melihat adegan pertama sang pria yang mengalami kecelakaan.

Dan karena tidak melihat di awal pemutaran apakah disebut "kisah ini disadur dari", ataupun "kisah ini terinspirasi dari", dan bahkan bisa jadi "kisah ini diterjemahkan dari", jadi saya tidak terlalu berani memvonis bahwa sinetron ini adalah plagiat dari film Hollywood yang berjudul "While You Were Sleeping" yang diperankan oleh si cantik Sandra Bullock.

Tetapi melihat sinetron semalam yang benar-benar 100% identik tersebut, bahkan Sandra Bullock juga memerankan seorang wanita petugas tiket, saya jadi kepikiran apakah tim kreatif di TV Indonesia tidak memiliki ide orisinil lagi untuk membuat tontonan menarik.

Dan satu hal lagi, rasanya kejujuran untuk mengakui bahwa ide cerita itu berasal dari diri sendiri atau dari pihak lain juga diperlukan dalam hal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline