Film Mahasiswi Baru memang sudah dirilis Agustus tahun 2019, tetap rasanya masih membekas salam ingatan dan ingin menonton ulang lagi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, rasanya di rumah saja lebih tepat sambil menonton film seru.
Alasan kenapa aku mau nonton ulang film ini selain jalan ceritanya yang tak biasa, ada artis senior Widyawati yang bermain di dalamnya. Akting beliau di film ini benar-benar patut diacungi jempol.
Bagaimana tidak? Secara usia memang tak lagi muda tapi semangat tak kalah dengan kawula muda. Bahkan bisa lebih besar. Jadi malu dong, aku yang jauh lebih muda malas keluar dari kebiasaan. Ya, dalam film ini Widyawati harus menjadi Lastri, seorang nenek yang memiliki semangat untuk menimba ilmu. Di kampus itu, ia bertemu dengan teman-teman baru yang usianya jauh di bawahnya dan pantas untuk jadi cucunya. Tetapi Lastri justru enggan dipanggil "Nenek", "Oma", "Tante" atau "Ibu", ia meminta agar dipanggil dengan nama "Lastri" saja.
Hal itu justru bikin Anna (Karina Suwandi), anaknya jadi mencak-mencak karena menganggap teman-teman ibunya kurang ajar, seenaknya memanggil nama orangtua tanpa embel-embel apapun.
Pak Chaerul (Slamet Rahardjo) juga sempat mempermasalahkan kehadiran Lastri di kampus. Bahkan sempat memberikan tantangan jika Lastri tidak bisa memenuhinya maka harus berhenti kuliah.
Perjuangan Oma Lastri untuk melanjutkan kuliah tidak mudah, karena harus menghadapi banyak tantangan. Usianya juga tidak lagi muda. Namun jiwanya tetap muda terbukti Lastri malah memiliki gank yang berisi Danny (Morgan Oey), Sarah (Mikha Tambayong), Erfan (Umay Shahab) dan Reva (Sonia Alyssa) yang usianya jauh di bawahnya.
Di akhir film, terkuak apa sebenarnya motivasi Lastri untuk melanjutkan kuliah meski tidak didukung oleh anaknya.
Secara keseluruhan aku suka banget film bergenre komedi ini. Dari awal sudah diajak tertawa terpingkal-pingkal saja. Di mana Lastri diopsek dan dikira memakai trik agar wajahnya terlihat tua. Dan berakhir Kakak pembinanya minta ampun karena sudah berani mengerjainya, ha, ha.
Pokoknya di sini kita akan diajak melihat akting Widyawati yang tidak biasa. Menjadi muda dalam penampilan dan juga tingkah laku. Sampai manjat pagar dan melakukan "kenakalan remaja' lainnya.
Tetapi dibalik kelucuan tadi aku menyimpulkan bahwa usia sebenarnya tidak boleh membatasi kita untuk menimba ilmu. Di usia berapa saja kita bisa melanjutkan sekolah. Tetap semangat dan termotivasi belajar.