Lihat ke Halaman Asli

Yus Ibnu Yasin

Konsultan Budaya Dan Organisasi

Communication with Values

Diperbarui: 5 Maret 2021   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika Kita bicara hanya mengulang apa yang kita tahu Ketika kita mendengar disana kita belajar hal baru. Inilah kunci dari communication with values, bukan sekedar pandai bicara, tapi bagaimana kita sediakan hati untuk mendengar. Kalau dilihat dari terminologinya Kata communication berasal dari Bahasa latin yang artinya Bersama. Maksudnya apa? Maksudnya ada yang bicara ada yang mendengar, ada yang nulis ada yang baca. Hari ini kita melihat banyak orang pandai bicara tapi enggan menyediakan hatinya untuk mendengar. Mengapa ? ego menguasainya, orang seperti ini biasanya kurang penghargaan dari orang lain. Maka dalam communication with values, mendengar tak sekedar mendengar, namun active listening yaitu menangkap kata kuncinya lalu memberikan feed back terbaik bagi lawan bicara.

Disetiap kelas yang saya isi, seringkali peserta mengajukan pertanyaan bagaimana agar bicara bisa merubah? Speak to change, karena sepandai apapun kita, sepintar apapun kita kalau kita tidak bisa sampaikan ide dan gagasan, maka kita akan kalah dengan orang lain. Bicara memang seharusnya merubah, inilah inti effective communication, kalau apa yang kita sampaikan tidak bisa memberikan perubahan, tidak bisa memberikan benefit to the other, sepertinya mereka hanya membuang waktu mereka untuk duduk Bersama kita.Maka speak with values perlu dilatih, seperti kata steve job sebelum meninggal, bahwa Ia berkata untuk mahir dalam bidangnya perlu 5 tahun untuk terus diasah.

Kuncinya adalah confidence, tak perlu minder. Saya ibaratkan seperti naek sepeda apakah langsung bisa ? perlu babak belur, nabrak tembok, dimarahin tetangga karena nabrak pagarnya. Itu semua proses agar kita bisa confidence. Ada beberapa hal yang harus kita kuasai agar bisa confidence

1. know your self. Kita harus tahu kekuatan dan kelemahan kita. Penting untuk menganalisa, mengevaluasi setiap komunikasi dengan orang lain

2. catch people attention. Menarik perhatian bisa dengan penampilan, tampilan baju,posisi berdiri, postur tubuh, Bahasa tubuh, cara bicara dengan memperhatikan jeda, artikulasinya dan penekanannya.

a. jeda : artinya kita perlu spasi dalam menyampaikan pesan, jangan terburu buru. Inilah self controlling dalam komunikasi yaitu kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sehingga membuat orang bisa mencerna apa yang kita sampaikan. Namun ingat jeda dalam komunikasi tidak boleh lebih dari 2 detik

b. artikulasi : artinya membuka rongga sedikit lebih lebar, jelas dan clear konsonan dan vokalnya

c. penekanan artinya menguatkan pesan, agar benar benar masuk alam bawah sadar. Penekanana itu menguatkan konten yang akan kita sampaikan.

 Ia perlu di setiap pesan pesan penting untuk meciptakan dinamika dalam delivering messages.

3. everyone is unique. Cari tahu dari orang orang terdekat. Apa yang special dari kita. Jadi jangan pernah membandingkan dengan siapapun.

4. selalu asah pisau kita. Steve job pernah bilang stay hungry, stay foolish dan humble. Siapa yang merasa matang dia akan cepat membusuk. Tidak ada public speaker yang terlatih adanya public speaker yang terus berlatih. Practice makes perfect.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline