Lihat ke Halaman Asli

Metode Direct Instruction Pada Program Keterampilan Sehuan Sekance Daur Ulang Barang Bekas Murid SMPLB N di SLB Negeri Baturaja

Diperbarui: 29 September 2024   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


 

A.Pendahuluan

             Kita ketahui Bersama Pendidikan anak SLB berpegang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 juga mengatur tentang pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan. Dalam peraturan ini, peserta didik berkelainan didefinisikan sebagai peserta didik yang memiliki kondisi sebagai berikut: Tunanetra, Tunarungu, Tunawicara, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras, Berkesulitan belajar, Lamban belajar, Autis, Memiliki gangguan motorik.

SLB merupakan lembaga pendidikan khusus yang dirancang untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak-anak yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus karena itulah guru harus mencari metode yang tepat sesuai kebutuhan murid.

Sampah merupakan masalah yang tak kunjung selesai , sampah yang menumpuk membuat masalah baru terutama di daerah saya baturaja OKU menimbulkan dampak banjir akibat sampah di buang oleh oknum tak bertanggung jawab ke bantaran sungai, selain itu menimbulkan masalah Kesehatan dan estetik bagi lingkungan.

B. Latar Belakang

            Kabupaten Ogan Komering Ulu sering terkena dampak banjir terutama di musim hujan, membuat saya tergerak untuk memulai dari diri saya sendiri membuat kantung berisi sampah plastic dan saya tularkan dengan murid saya di SLB Negeri Baturaja.

Kemudian Saya mengajar di SLB yang anaknya memiliki bakat membuat hal-hal keterampilan vokasional, setelah melalui observasi beberapa keterampilan, akhirnya di pilih keterampilan yang mengajak siwa untuk mencintai lingkungan terciptalah program "SEHUAN SEKANCE" diambil dari Bahasa daerah asli bahasa ogan artinya ajakan ke teman-teman.

            Untuk mengajar keterampilan sehuan sekance menggunakan metode direct instruction, dengan saya menggunakan ceramah dan murid langsung mempraktekkan sesuai instruksi guru. Hasil keterampilan sesuai dengan Penguatan Profil  Pelajar Pancasila (P5).

            Direct Instruction adalah sebuah pendekatan cara mengajar yang bersifat teacher center atau berpusat pada guru menurut Trianto,2012 Pada model ini guru menjadi pusat pembelajaran, informasi yang didapatkan siswa bersumber dari guru, namun bukan berarti guru hanya memberikan pengetahuan secara linear. Menurut Fathurrahman ,2015, hlm. 167 Model Pembelajaran Langsung adalah suatu model yang dapat membentuk peserta didik untuk mempelajari serta menguasai keterampilan dasar dan mendapatkan sebuah informasi selangkah demi selangkah. model pembelajaran ini membutuhkan tugas belajar yang bertahap serta guru yang memiliki keahlian, keaktifan, dan keterampilan serta kreativitas dalam materi. Pembelajaran langsung tidak hanya menggunakan teknik ceramah saja, tetapi juga bisa menggunakan dalam bentuk demonstrasi, praktik, maupun kerja kelompok. Dan dalam pembelajaran menggunakan metode ini bagi anak berkubutuhan khusun pendengaran lebih tepat untuk mencapai tujuan.

Pelaksanaan projek sehuan sekance ini bertujuan sebagai sarana pembelajaran sehingga menumbuhkan sikap dan perilaku siswa yang peduli dan ramah lingkungan. Tidak hanya itu, projek ini dimaksudkan agar pemahaman siswa terhadap bahaya jangka panjang penggunaan barang plastik dengan memanfaatkannya kembali sebagai bahan bernilai guna. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi adanya sampah di lingkungan, menjadi sebuah gaya hidup yang berkelanjutan ramah terhadap lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline