Lihat ke Halaman Asli

yurike indri

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Ajari Menghitung Jumlah Produksi Sampai Baper

Diperbarui: 6 Agustus 2020   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajari Menghitung Jumlah Produksi Sampai Baper

Pati(6/08/2020). Akibat adanya pandemi Covid19 Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelanggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring, dengan tema yang diusung yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid19 Berbeasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Kegiatan KKN ini dimulai dari tanggal 5 Juli-15Agustus 2020 di daerah masing-masing.

Pada KKN kali ini setiap mahasiswa diwajibkan membawa dua program.Sama seperti Yurike Indri Yaning TYas, Salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020 dari departemen Matematika, Fakultas Sains dan Matematika yang melakukan kegiatan KKN pulang kampung ini di dukuh Pandean, desa Margomulyo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.

Program pertama yang dibawakan oleh yurike adalah edukasi kepada pelaku UMKM secara door to door dan pembagian modul mengenai perhitungan jumlah produksi yang optimal menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Sedangkan, program kedua yaitu pembuatan buku pendamping matematika yang disertai dengan kegiatan belajar matematika bareng menggunakan maedia Baper (Batang Napier).

Seperti yang telah kita ketahui, pandemi Covid19 ini sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Pelaku UMKM di dukuh Pandean desa Margomulyo sebaiknya memiliki kebijakan menghadapi pandemic ini, dengan menentukan jumlah produksi optimal, yang disesuaikan dengan besarnya jumlah permintaan di pasaran.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kelebihan jumlah produksi yang nantinya mempengaruhi biaya produksi dan keuntungan yang diperoleh. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) dengan bantuan historis data penjualan.

“Para pelaku UMKM akan mendapatkan keuntungan yang maksimal apabila mereka mampu meminimumkan biaya produksi dengan menentukan jumlah barang yang harus diproduksi secara optimal” Jelasnya.

Dunia Pendidikan juga merasakan dampak pandemic Covid19 ini. Dimana seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan secara daring yang dirasa kurang efektif.

“Pembelajar secara daring tidak efektif kerena guru hanya memberikan tugas dan materi kepada siswanya tanpa adanya penjelasan yang mumbuat siswa kesulitan menyelesaikan persoalan terutama dalam pelajaran matematika” ujar salah satu orang tua.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, yurike mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020, megadakan sebuah program pembuatan buku pendamping matemetika disertai belajar matematika bareng menggunakan media Batang Napier (BAPER).

dokpri

“Program ini bertujuan untuk membantu para siswa mendapatkan penjelasan materi dari tugas yang diberikan oleh guru. Serta mengenalkan alat peraga matematika berupa Batang Napier sebagai media pembelajaran dalam memahami operasi perkalian” Katanya
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline