Pulsa habis, saya pun pinjam ponsel milik kakak saya dan meminta pulsanya. Saya ber-sms ria dengan teman saya. Sebuah pesan masuk. Saya pikir dari teman. Eh ternyata sms berisi kampanye. Berikut pesannya:
Pada hr Jum'at tgl 27 Juni 214 di pendopo kraton SOLO Pangeran Gusti JATIKUSUMO memberikan pencerahan kpd RELAWAN PRABOWO-HATTA wilayah SOLO dan sekitarnya. Beliau tdk sudi menyebut JOKOWI, tetapi beliau lebih suka menyebutnya KETEK anak seorang pelarian PKI dari BOYOLALI yg tidak tahu diuntung. Dia adalah anak OEY HONG LIONG (NOTO MIHARJO), pelarian PKI BOYOLALI. Sebar luaskan spy masyarakat tahu, siapa sebenarnya Jokowi.
Sengaja saya tulis sama persis seperti di sms, termasuk penggunaan huruf balok. Saya sampaikan pesan yang masuk ke ponsel kakak saya itu pada pemiliknya. Kakak saya bilang dia sudah menerima pesan serupa beberapa hari yang lalu. Dengan nomor pengirim yang berbeda tentunya.
Mengenai Pangeran Gusti Jatikusumo ini, membuat saya penasaran. Siapa gerangan pangeran yang dijadikan atas nama demi kepentingan politik ini. Saya cari-cari melalui mbah google, namun hanya bisa menemukan satu Pangeran Jatikusumo asal Surakarta. Namanya Goesti Pangeran Harjo Djatikoesoemo. Menurut wikipedia, beliau adalah putra ke-23 dari Susuhunan Pakubuwono X. Pangeran ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI pertama.
Saya tidak tahu pangeran yang bertemu para relawan Prabowo Hatta adalah Pangeran Jatikusumo yang saya jabarkan, atau pangeran lain. Pasalnya Pangeran Jatikusumo yang itu telah wafat pada 4 Juli 1992. Ataukah mereka bertemu secara gaib?
Bagi saya pribadi, sah-sah saja jika kita ingin mengirimkan pesan berisi ajakan memilih capres tertentu lewat sms. Asalkan pesan tersebut dirangkai dengan santun. Menjelek-jelekkan pihak lawan justru akan menimbulkan antipati, bukannya simpati. Pak Prabowo sendiri juga belumtentu senang jika tahu timsesnya melakukan hal tidak terpuji semacam ini.
Masa depan bangsa ini akan ditentukan dalam hitungan hari. Masa depan yang lebih baik, tentunya harus dicapai dengan cara-cara yang baik pula. Semoga kedua kubu bisa saling menahan diri.
Berapapun jari yang diacungkan, Salam Damai....
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Djatikoesoemo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H