Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Petugas Perpustakaan

Diperbarui: 24 November 2024   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pengalaman ini terjadi ketika saya duduk di sekolah dasar kelas 5. Pada suatu hari yang cerah, kelas 5 diminta untuk memilih posisi yang akan diisi ketika berada di kelas 6 nantinya. Posisi-posisi yang dapat dipilih adalah kapten sekolah, wakil kapten sekolah, petugas perpustakaan, serta petugas teknologi dan informasi. Dengan ini, guru saya mengatakan: "pilihlah posisi yang kalian inginkan, tetapi laksanakan tugas dengan baik." Saya sudah tahu posisi yang akan saya pilih yaitu petugas perpustakaan karena saya sangat tertarik dengan buku terutama yang berhubungan dengan geografi dan sejarah.

Kemudian, murid-murid yang memilih petugas perpustakaan dipanggil ke perpustakaan. Di dalam perpustakaan, petugas perpustakaan kelas 6 memberi kesan dan pesan mereka. Sesudah itu, saya diminta untuk mengisi Formulir dan memberi alasan menjadi petugas perpustakaan. Saya memberi alasan bahwa saya senang membaca buku dan senang membantu orang lain terutama adik kelas mengembangkan minat mereka seperti membaca, menulis, dan mengeja.

Beberapa hari kemudian, sekolah mengadakan acara pengumuman mengenai posisi-posisi yang akan diterima para peserta didik kelas 5. Pada acara ini, saya duduk di sebelah sahabat dekat saya yaitu Joshua dan bertanya kepadanya: "Josh, posisi apa yang kamu pilih?" Lalu dia jawab: "saya memilih menjadi petugas informasi dan teknologi. Bagaimana dengan kamu?" Saya jawab: "saya memilih petugas perpustakaan. Beberapa menit kemudian, nama Josh pun dipanggil dan dia menjadi petugas informasi dan teknologi. Saya sangat senang dan bangga dengan dirinya. 

Namun, saat pengumuman petugas perpustakaan, nama saya belum dipanggil dan saya sudah pasrah. "Dan peserta didik yang terakhir ini akan menjadi petugas perpustakaan terakhir. Bapak, Ibu, serta murid-murid yang terkasih, mari kita beri tepuk tang untuk Yuriel!" Lalu, ruangan dipenuhi dengan teriakan, tepuk tangan, serta dukungan dari guru dan teman-teman. Sesudah acara selesai, saya kembali ke kelas dan tiba-tiba semua teman-teman saya mendatangi dan memeluk saya. Pada hari itu juga, saya pulang dengan senyum yang besar karena tidak sabar menceritakan pengalaman tersebut kepada orangtua saya. Ketika mendengar itu, mereka sangat bangga dengan prestasi yang telah saya raih.

Beberapa bulan kemudian, saya sudah naik kelas 6. Pada minggu kedua setelah hari pertama masuk sekolah, saya resmi menjadi petugas perpustakaan dan mendapatkan lencana dengan nama dan posisi saya di sekolah. Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa mendapatkan sesuatu itu lebih mudah dibanding mempertahankannya dan saya akan belajar dengan lebih semangat untuk mendapatkan masa depan yang jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline