Lihat ke Halaman Asli

Dea Yurida

Penikmat hidup

Terpuruk

Diperbarui: 23 Juli 2024   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terpuruk ke dalam kesedihan
Meringkuk di ujung pembaringan
Menggenggam pena biru di tangan
Mengumpul cerita dalam angan

Berkali lewat kenangan itu
Masa berkabung di saat lalu
Terkuras habis air mata ku
Berlinang hingga hari seribu

Terhuyung jatuh coba berdiri
Mengelak pedih yang tak terperi
Memeluk luka tak mau pergi
Menyerap putih hitam berganti

Menabur bunga atas pusara
Jari gemetar menyimpan duka
Waktu tak mampu sembuhkan luka
Hentikan isak pun tak kuasa

Dia yang telah lama pergi
Masih saja terasa menemani
Hanya doa mampu di beri
Di surga kelak berjumpa lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline