Lihat ke Halaman Asli

Dea Yurida

Penikmat hidup

Luka

Diperbarui: 10 Juli 2024   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sederet kata penuh makna
Terbentang jelas di depan mata
Tanpa henti terus terbaca
Hingga akhir sebuah cerita

Terselubung rindu
Coba sembunyikan rasa itu
Cinta yang di halau
Memetakan pipi merah jambu

Selaksa angkara membara
Terbujuk cemburu membiru
Menepis bukti nyata
Percaya muslihat tipu

Tersandung
Terjatuh
Terinjak
Teriaakkkk

Lelah dengan tipu-tipu
Marah dengan janji palsu
Dendam dengan selingkuhanmu
Benci dengan kebodohanku

Ku maki
Ku cabik
Ku tendang
Ku teriaakkk

Pergiiiii......
Jangan kembali
Jangan ingatkan lagi
Jangan pernah kembali ingatkan lagi

Ku tutup buku lama
Sederet kata masih ada
Namun kini tiada bermakna
Tinggal hanyalah satu kata : "luka"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline