Lihat ke Halaman Asli

Dea Yurida

Penikmat hidup

Mengukir Hari

Diperbarui: 10 Juli 2024   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembayung di ufuk timur
Mewarnai indah angan yang mulai melantur
Beringsut pelan dari peraduan
Tinggalkan mimpi hadapi kenyataan

Panas meradang di atas kepala
Memeras pori teteskan peluh
Saputangan tak mampu mengeringkannya
Masih juga suara mengeluh

Sedikit teduh surya bergulir
Di antara mega bersembunyi
Di tengah gemericik air
Melepas penat yang himpit diri

Menjelang petang saatnya pulang
Kembali ke rutinitas yang panjang
Melelahkan juga menyenangkan
Tutup hari dengan senyuman

Malampun tiba bersama gulita
Tepiskan terang hilang gerahnya
Namun ada hal yang masih sama
Habiskan waktu tanpa se siapa

Tengah malam masih terjaga
Saatnya kantuk mulai me raja
Tidur berpeluk ruangan hampa
Lelap di mimpi indah melena




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline