Lihat ke Halaman Asli

Dea Yurida

Penikmat hidup

Selingkuhmu itu

Diperbarui: 2 Juli 2024   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbiar dan sendirian
Baju basah kehujanan
Menggigil ku kedinginan
Bersimpuh di ujung jalan

Lewati masa kedewasaan
Penuh debat dan kecemburuan
Selaksa marah perselingkuhan
Lalui hari penuh godaan

Remuk redam penuh ratapan
Hancur hati tak terkatakan
Sumpah janji hanya bualan
Pedih hati tak berkesudahan

Tak kan dapat lihat keindahan
Tak kan rasa kebahagiaan
Yang tinggal hanyalah kesedihan
Bercampur marah dan kebencian

Sanggupkah diri untuk hentikan
Sakit yang dari kasih pujaan
Bukan sesali kan perjumpaan
Namun tangisi kan perpisahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline