Lihat ke Halaman Asli

wahyu siswantriyani

Harus selalu semangat untuk Indonesia lebih baik

Mudik Selamat Menjadi Berkat

Diperbarui: 24 Mei 2017   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mudik gratis, kemenhub ttps://twitter.com/hashtag/siapuntukmudik?f=tweets&vertical=default&src=hash

Mudik sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia, sebagian besar pemudik berasal dari kota-kota besar di Jawa sebelah barat bisa menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Kebetulan saat ini saya adalah perantau di Cikarang, Jawa Barat. Rejeki sudah disediakan Allah di sini, bukan sekedar gengsi menjadi perantau terus tidak mau mbangun desa.

Kata kunci yang harus dipegang ketika mudik adalah “keselamatan”. Apapun moda transportasinya yang penting selamat. Saran saya jangan mengandalkan roda dua karena tidak menjadi jaminan keselamatan, mungkin ketika kondisi pendendara ngantuk karena kelelahan bisa oleng dan kecelakaan terjadi.

Bahkan Kemenhub menyediakan mudik gratis untuk mengurangi pemudik menggunakan motor. Saya juga belum pernah beruntung ikut mudik gratis. Namun tetangga saya pernah dapat mudik gratis naik kereta dan itu pulang-pergi dengan semua anggota keluarga rasanya sangat menghemat anggaran.

Selain faktor manusianya,  keselamatan juga tidak lepas dari kehendak Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, perjalanan mudik harus diawali dengan doa dan tidak boleh melupakan ibadah kepadaNya.

Lebaran tahun ini akan menjadi lebaran yang istimewa pasalnya kami sekeluarga akan ada acara temu kangen keluarga Mbah Kartono di Solo. Saya sendiri bukan orang Solo tapi orang Wonosari, Gunungkidul. Gunungkidul itu istilahnya Bali van Jogja, soalnya pantainya banyak pilihannya dan indah-indah.

Meski masih di bulan Mei, tetapi saya sudah mengatakan dalam hati, “Mamak….. Anakmu ingin pulang!” Saya sudah sangat rindu bertemu dengan mamak saya, yang masih hidup di dunia ini tinggal beliau. Bapak saya sudah meniggal saat saya SMK. Saya ingin sujud sungkem di hadapannya. Satu tahun lalu saya pulang, ya pas lebaran saya mudiknya karena di tempat kerja saya juga panjang liburnya.

Saya terbiasa mudik naik bus, yang super eksekutif. Alasannya harganya terjangkau,  saya bisa tidur, selonjoran, dapat makan malam yang mengenyangkan dan sesuai dengan lidah, ada toilet,  AC dan selimutnya. Harapannya tidak macet. Tepat waktu sampai di rumah. Alasan lain memilih bus karena tidak transit atau nyambung-nyambung, sekali jalan sudah sampai di rumah. Saya juga akan membawa anak saya yang usianya 2 tahun dan lagi super aktif-aktifnya. Semoga tidak rewel karena saya akan mudik duluan, suami akan menyusul kemudian.

Bus Rosalia Indah, kumpulanfotobis.blogspot.com

Beberapa hari lalu, saya datang ke agen bus langganan yaitu Rosalia Indah tapi tanggal yang saya pesan (17 Juni 2017) belum ada tarifnya masih menunggu dari pusat katanya. Saya tidak mau kehabisan tiket. Minggu ini saya akan mencoba ke agen lagi mudah-mudahan sudah ada update tarifnya. Kalau mudik dengan selamat tentu dapat menjadi berkat bagi orang lain, bisa membahagiakan mamak, ajak jalan-jalan ke pantai-pantai, kuliner di alun-alun Wonosari (paling suka makan bebek bakar dengan sambal trasinya dan minum teh poci pakai gula batu),  bagi-bagi rejeki ke tetangga, oleh-oleh dan cerita-cerita.

Kalau boleh jujur sebenarnya saya tidak merayakan hari raya lebaran  secara agama. Tapi keluarga besar memang merayakan dan lebaran menjadi bukti yang menyatukan indahnya kebhinnekaan. Bisa saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan, itulah bukti persatuan. Di rumah kami Wonosari pun tetap menyediakan kue-kue lebaran dan siap menjamu siapa saja yang berdatangan. Saya juga berharap bisa bertemu dengan teman-teman lama dan reuni sederhana.

Hal yang penting menurut saya untuk mudik hendaknya tidak bawa barang bawaan yang berlebihan, yang dibutuhkan saja, serta tidak memperlihatkan barang-barang yang mewah yang dapat mengundang kejahatan. Siap mudik kan kawan-kawan pembaca, selamat sampai tujuan!

foto-foto:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline