Lihat ke Halaman Asli

Yuria Busra

Solusi Teknologi Kreatif

Sejarah Bela Diri Silat: Warisan Budaya Nusantara

Diperbarui: 16 Mei 2024   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi Beladiri - Dokpri/AI

Seni bela diri Silat adalah salah satu warisan budaya yang paling kaya dan beragam dari Nusantara, mencakup wilayah Indonesia, Malaysia, Brunei, dan beberapa bagian Filipina dan Thailand. Silat tidak hanya merupakan bentuk bela diri tetapi juga sarana ekspresi kultural, spiritual, dan filosofis yang telah berkembang selama berabad-abad. Artikel ini akan menelusuri sejarah Silat, evolusinya, dan pengaruhnya di berbagai daerah.

Asal-usul Silat

Asal-usul Silat sulit untuk ditentukan secara pasti karena minimnya catatan sejarah yang tertulis. Namun, banyak yang percaya bahwa Silat berkembang dari pengamatan terhadap gerakan hewan dan adaptasi gerakan tersebut menjadi teknik pertarungan. Ini diperkuat oleh berbagai gaya Silat yang mengambil nama dari hewan, seperti Harimau, Monyet, atau Ular, yang mencerminkan gerakan dan strategi hewan tersebut.

Sejarawan mencatat bahwa Silat sudah ada sejak kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, seperti Srivijaya dan Majapahit, dimana para prajuritnya dilatih dalam seni bela diri ini untuk pertahanan dan penyerangan. Silat kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia Tenggara melalui interaksi perdagangan, migrasi, dan ekspansi wilayah.

Perkembangan dan Penyebaran Silat

Pada masa kolonial, terutama selama pendudukan Belanda di Indonesia, Silat seringkali dipraktikkan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari penindasan oleh penjajah. Silat digunakan tidak hanya sebagai seni bela diri tetapi juga sebagai bentuk perlawanan dan identitas kultural. Pelatihan Silat dilakukan di "pesantren" atau sekolah-sekolah Islam dan menjadi bagian dari pendidikan fisik serta spiritual.

Di Malaysia, Silat menjadi sangat populer dan diakui sebagai bagian dari warisan nasional. Pemerintah Malaysia bahkan telah memasukkan Silat dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO, menandai pengakuan internasional terhadap nilai historis dan kulturalnya.

Silat di Era Modern

Di era modern, Silat tidak hanya dipraktikkan sebagai seni bela diri tetapi juga sebagai olahraga dan pertunjukan. Turnamen Silat diadakan di tingkat nasional dan internasional, dengan atlet-atlet Silat dari berbagai negara bersaing dalam kompetisi yang menunjukkan keahlian teknis serta keindahan gerakannya. Selain itu, Silat juga dijadikan sebagai materi pengajaran di banyak sekolah dan universitas sebagai bagian dari kurikulum pendidikan jasmani.

Pengaruh Budaya Silat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline