Lihat ke Halaman Asli

Yupiter Sulifan

Seorang pendidik di sekolah lanjutan atas negeri di Sidoarjo

Pasca Pandemi, Budaya Bersalaman Memaafkan Muncul Kembali

Diperbarui: 4 Mei 2022   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya bersalaman memaafkan setelah pelaksanaan salat Idulfitri di Tambaksumur (foto dokpri)

Ada satu budaya warga desa Tambaksumur Waru Sidoarjo yang sempat hilang tatkala pandemi melanda dunia. Apakah itu? Budaya bersalaman untuk meminta maaf sesaat setelah pelaksanaan salat Idulfitri.

Bersyukur, untuk tahun ini budaya tersebut muncul kembali karena pandemi sudah mulai berlalu. setelah khatib ustadz Mahmud Ubaid turun mimbar, para jemaah salat Idulfitri segera merapatkan barisan sambil berdiri menunggu jemaah lain datang untuk bersalaman minta maaf, Minggu (2/5).

Bersalaman memaafkan ini merupakan budaya yang diwariskan para leluhur, ini mempunyai maksud, setelah mendirikan salat Idulfitri dan sebelum pulang ke rumah masing-masing atau kalau sekarang mudik ke kampung halaman, para jemaah bersalaman minta maaf kepada jemaah lain.

Mendengarkan ceramah khatib

"Kita tidak tahu sampai berapa lama umur kita. Mumpung masih ketemu kita manfaatkan untuk bersalaman saling minta maaf antar sesama jemaah," ujar ustadz Munir salah seorang pengurus masjid Dawatul Falah (Masdafa).

Untuk tahun ini, salat Idulfitri di Masdafa dipimpin oleh imam ustadz Abdul Rokhim Kohar dan diikuti sekira 1000 jemaah.

Selain di dalam masjid, jemaah juga meluber hingga halaman masjid. Dan dengan pengawalan serta pengamanan yang ketat dari Banser, jemaah bisa lebih khusyuk dalam mendirikan salat Idulfitri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline