- Jokowi Kecewa Debat Ketiga Capres, Lho Kenapa? (bisniscom)
- Jokowi Soal Debat ke-3 Capres: Yang Kelihatan Justru Saling Menyerang! (cnbcinddonesia.com)
- Jokowi: Banyak yang Kecewa Debat Ketiga Pilpres, Perlu Diformat Lebih Baik(kompas.com)
Segera setelah usai debat ketiga capres yang diadakan Minggu malam 7 Januari 2024, sejumlah media memberitakan respon Presiden Jokowi yang menunjukkan kekecewaannya atas kualitas debat yang terjadi. Khususnya karena saling menyerang dalam debat yang terjadi, seperti antara lain saya kutip dari media inline bisniscom, cnbcindonesia dan kompas.com.
Bagi saya pemberitaan tentang tanggapan RI-1 tentang debat capres sangat penting, dan menjadi salah satu cara melihat "seberapa netral Jokowi dalam proses Pilpres 2024?"
Sebuah pertanyaan yang terus menerus menjadi isu publik yang menciptakan pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat. Sesungguhnya, paslon mana yang didukung oleh Presiden Jokowi untuk menggantikannya memimpin negeri ini?
Pada umumnya publik mengharapkan dan meminta agar Jokowi hadir dengan netral dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon, dan biarkan semuanya proses demokrasi berjalan secara alamiah.
Ibarat pepatah lawas yang mengatakan, "jauh panggang dari api", harapan publik itu nampaknya tidak menjadi kenyataan, karena ternyata Jokowi nampak tidak menjaga netralitas dalam pesta demokrasi ini.
Sejumlah tanggapan Jokowi yang diberitakan media menunjukkan sikap yang tendensius, bahkan kekecewaannya, karena debat yang terjadi menyerang salah satu paslon. Mungkinkah paslon yang diserang itu yang didukung oleh Jokowi menjadi RI-1 yang akan menggantikannya?
Tinggal menghitung hari, dan 37 hari kedepan Pilpres akan diselenggarakan. Mari kita menguji apakah Jokowi masih netral atau tidak?
Bila menjaga dan memelihara netralitasnya maka Jokowi sebagai Presiden harus menunjukan sikap berikut :
Satu, Tidak perlu memberikan komentar tentang kompetisi yang sedang terjadi antara kontestan, dan biarkan mengalir saja sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing. Sebab, apakah yang disikapi, direspon dan diarahkan oleh Presiden terkait Pilpres akan sangat sensitif bagi kelompok yang sedang bersaing ketat.