Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Mereka yang Meraup Untung dari Perpecahan Partai Demokrat

Diperbarui: 14 Maret 2021   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://jambi.tribunnews.com

Konflik dan perpecahan yang sedang terjadi dalam tubuh Partai Demokrat terus saja memanas dan nampaknya kedua kubu yang berseteru tidak ada tanda-tanda yang mau mengalah. Bahkan babak baru pun sudah dimulai, yaitu saling melaporkan dan mengadukan, baik ke pihak kepolisian dan atau pun ke Pengadilan Negeri, juga kepada pihak pemerintahan di Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.

Sementara, berbagai manuver di lakukan oleh semua pihak yang berseteru untuk membangun dan menggiring opini publik tentang kubu mereka yang benar dan harus diperjuangkan. Mata publikpun seakan tersedok habis menyaksikan kedua kubu yang terus berperang. Bahkan tidak tanggung-tanggung, semua borok dan kejelekan serta keburukan masing-masing diumbar, diungkap dan dijadikan mainan di depan publik. 

Situasi ini betul-betul panas selama satu minggu terakhir ini sejak KLB PD memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Baru PD yang diadakan di Sibolangit, Deli Serdang , Sumater Utara. 

Pertanyaan yang menarik adalah siapa sesungguhnya yang untung dalam situasi huru hara dan perpecahan yang sedang melanda Partai Demokrat ini? Bisa jadi, mereka yang meraup untung dengn chaos yang sedang mendea kubu AHY dan SBY ini juga ikut menyumbangkan ketegangan dan semakin panas mesin parpol berlambang segiti mercy dengan dominasi warna biru itu.

Paling tidak ada 6 orang atau enam kelompok profesi maupun bisnis yang betul-betul menikmati dan mendapatkan keutungan yang tidak sedikit dengan terbelahnya PD antara kubu AHY-SBY versus Moeldoko hasil KLB Deli Serdang.

1. Stasiun televisi. 

Pameo klasik menjadi kenyataan bagi beragam media yang berbunyi "The bad news is the good news". Semakin gila sebuah berita akan semakin menarik bagi media untuk didengar, dibaca dan dirujuk oleh media pemberitaan. Bahkan dalam banyak situasi pun, bisa saja media akan menciptakan sebuah "bad news" untuk menjadi "good news" dari sisi bisnis media.

https://www.metrotvnews.com

Menjadi obyek yang menarik untuk terus dieksplorasi konflik dalam tubuh Partai Demokrat. Segala aspek masa lalu dan juga kemungkinan kedepannya akan menjadi obyek berita yang akan menarik bagi pendengar. Media televisi tanah air seakan bersaing untuk menyajikan secara detail konflik yang sedang menghancurkan PD ini. Paling tidak ada 3 saluran TV nasional yang meraup untuk dari pemberitaan perpecahan PD yaitu Kompas Tv, Metro TV dan TVOne.

2. Pemandu Acara - TalkShow. 

Harus diakui bahwa bagi para pemandu acara, konflik PD merupakan komditi mewah dan mahal untuk terus dikemas dan kerjakan setiap saat. Baik pembawa acara secara mandiri profesional maupun yang berada dalam stasiun televisi.

Sebutkan saja sebagai satu contoh adalah Najwa Shihab yang memiliki Channel Mata-Najwa. Boleh dikata, hampir semua channel Youtubenya menjadi favorite untuk ditonton.  Bila dicemati selama satu minggu terakhir sejak KLB PD digelar 5 Maret 2021, yang menonton berkisar ratusan ribu hingga jutaan orang yang melihat tayangan yang berdurasi 5 sampai 10 menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline