Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Ada 5 Alasan Reshuffle KIM Jokowi-Ma'aruf Mendesak Dilakukan

Diperbarui: 22 Desember 2020   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://nasional.kompas.com/image/2020/12/22/06045811/isu-reshuffle-kabinet-yang-menguat?page=1

Kencangnya isu  perombakan KIM Jokowi-Maaruf tidak terbendung lagi dan mendesak untuk segera diekseskusi oleh Jokowi sebagai RI-1 bersama RI-2. Dinamika situasi politik juga seakan telah matang sehingga Presiden Jokowi sebagai penguasa negeri ini hadir memberikan kepastian perjalanan negeri ini memasuki 2021 yang penuh tantangan dengan target yang sangat berat.

Ibarat pepaptah : "masyarakat bagaikan sudah jatuh lalu ditimpa tangga pula." Nampaknya publik sudah sangat lelah dan terpuruk dengan hantaman pandemi virus corona yang semakin mengganas, dan belum tahu kapan menurunnya. Sementara para elit politik, bahkan menteri-menteri pembantu Presiden sibuk mempertontonkan kebusukan moral dengan berkorupsi ria dan seakan berkata sinis kepada masyarakat  EGp, "emangnya gue pikirin, lu rasain sendiri disana". 

Saatnya Presiden Joko Widodo bersama dengan Ma'aruf Amin untuk mereschufle para pembantunya, yang tidak benar di pecat saja dan yang tidak sesuai komptensinya dipindahkan. Publik mau agar tahun 2021 sungguh-sungguh KIM bekerja demi memuliskan bangsa dan negeri ini yang sedang mengalami resesi ekonomi yang semakin berat.

Ada 5 alasan mengapa perombakan KIM menjadi mendesak untuk diekseskusi :

1. Setahun sudah cukup sebagai ujian bagi para menteri. Sebetulnya lebih setahun, sejak dilantik di akhir Oktober 2019 untuk melihat siapa menteri yang mampu dan loyal kepada pemerintahan yang dipimpin Presiden. Kinerja selama setahun menjadi patokan kinerja yang dihasilkan.

Publik masih ingat, bagaimana seorang Jokowi memadukan antara kepentingan politik dan profesional. Dan sejumlah menteri sebagai representasi partai politik, baik yang mendukung kemenganan dalam Pilpres, maupun yang menjadi musuh politik. Masyarakatpun rela menerima keputusan RI-1 dan RI-2 untuk diberi kesempatan bagi semua pembantu Presiden itu.

Kini mereka harus dievaluasi, yang layak dilanjutkan dan yang tidak layak, apalagi yang selalu bikin masalah dikeluarkan. Republik ini membutuhkan orang-orang yang tidak saja untuk kerja dan kerja tetapi yang membangun masyarakat menjadi lebih maju.

2. Pandemi Covid-19 selama 10 bulan menghantam Indonesia tanpa ampun, menjadi problem baru bagi KIM menguji kompetensi dan loyalitas para menteri KIM. Seberapa mampu mereka merespon secara kreatif dan inovatif keadaan yang penuh dengan ketidakpastian. Ini menjadi penting, ketika pandemi Corona-19 masih terus meningkat ketika memasuki tahun 2021.

3. Pilkada serentak 9 Desember 2020 telah selesai. Dengan usainya pesta demokrasi Pilkada serentak 9 desember 2020 selesai, ketegangan politik, khsusunya di aras propinsi dan kabupaten/kota, maka ketegangan kepentingan politik sudah nampak polarisasinya. Publik bisa menonton dan melihat bagaimana power play bercengkeraman di panggung-panggung Pilkada. Jokowi sudah bisa memetakan arah pergerakan kedepan yang menjadi supporter bagi pemulihan negeri ini memasuki tahun 2021 bahkan menuju 2024.

4. Tantangan 2021 bagi PEN. Sesungguhnya alasan inilah yang sangat utama untuk merombak KIM, yang target pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021.

Keterpuurukan ekonomi selama 10 bulan di tahun 2020 menjadi indikator kunci begitu beratnya pekerjaan pemerintah di tahun 2021. Kata kuncinya pemulihan harus terjadi. Dan dengan begitu, para menteri dalam KIM tidak bisa lagi bermain-main. Apalagi masih sibuk berkorupsi ria seperti yang di pertontonkan oleh Eddy Prabowo, Menteri KPP, dan Juliardi Batu Bara, Menteri Sosial yang sungguh-sunggu menyakiti hati rakyat negeri ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline