Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Corona Belum Berlalu, Kapan Grafiknya Menurun?

Diperbarui: 19 April 2020   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan Layar Kompas.com per 18 April 2020

Penyebaran virus corona terus merambat, dan masih belum ada tanda-tanda penurunan secara berarti. Bahkan grafiknya semakin menukik keatas, bukan menurun kebawah. Mencermati grafik penyebaran Covid-19 ini seperti mimpi buruk saja, menjadi tanda tanya besar kapan grafiknya mulai menukik kebawah dan menghilang.

Sementara perjuangan untuk menghambat penyebaran di seluruh negeri ini, lebih banyak kisah "ketidapedualian" masyarakat ketimbang perjuangan untuk bertahan di rumah saja. Tidak jarang menimbulkan konflik diantara masyarakat, maupun dengan petugas mendisiplinkan rakyat.

Menghitung hari sejak Presiden Jokowi mengumukan dua orang wanita positif virus corona menjadi titik awal bangsa ini menyadari telah terpapar Covid-19. Sesuatu yang sudah banyak orang meramal dan mengingatkan lebih awal ketika China berkutat mati-matian menaklukan virus corona baru ini.

Sulit untuk tidak mengatakan bahwa republik ini agak terlambat bertindak mempersiapkan diri menghadapi serangan virus yang masih belum ditemukan vaksin ampuhnya. Kecuali berjuang mengurangi sebesar-besar eskalasi pandemi nya.

Tangkapan Layar Berita Covid-19, Kompas.com 18 April 2020

Tanggal 2 Maret 2020 sebagai titik awal segala penyebaran virus ini, dan sampai tanggal 18 April 2020, yang berarti sudah 47 hari. Belum genap dua bulan, dan data yang disiarkan terus menerus oleh kompas.com memperlihatkan angka 3 buah angka yang merisaukan publik. Dalam 47 hari, Indonesia telah mencapai angka 6.248 kasus terkonfirmasi, yang berarti rata-rata setiap hari ada 133 kasus bertambah dan cenderung seperti deret ukur saja.

Angka kedua adalah jumlah kematian memperlihatkan angka 535 kasus, yang berarti rata-rata kematian setiap hari sekitar 11 kasus atau orang. Sedangkan angka ketiga adalah jumlah yang sembuh ada diangka 508 kasus, yang setara dengan 13 orang perhari yang sembuh dalam kurun waktu 47 hari.

Bagaimana dengan penyebaran ke wilayah? Data menjelaskan kalau 34 Propinsi yang ada di Indonesia sudah ada kasus yang terkonfirmasi, walaupun angkanya masih berbeda-beda. Jawa dan utamanya Jakarta menjadi pusat penyebaran yang mendominasi kasus yang ada.

Setelah Jakarta, disusul Jaawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Bali, Banten, dan seterusnya. Artinya, pusat-pusat penyebaran terbesar itu akan potensial terus meningkat bila pertarungan menghentikan penyebarannya tidak kencang, tidak tegas dan lebih banyak ributnya.

Di luar Jawa, atau diluar pusat penyebaran terbesar, akan memiliki peluang besar untuk melakukan perjuangan menghambat penyebaran virus ini dengan menjalankan semua protokol Covid 19 secara konsisten, ketat, tidak kompromi dan satu bahasa, satu tindakan.

Apabila protokol yang sudah ditetapkan pemerintah pusat dan daerah tidak dilakukan dengan benar, maka grafik penyebaran akan terus menukik keatas dan bukan kebawah. Artinya pula bahwa masa pemberlakukan kebijakan PSBB akan terus diperpanjang hingga betul-betul aman. Bila tidak maka negeri ini bisa saja mengulang kisah di kota Wuhan Cina pada awal penyebarannya, atau seperti yang terjadi di Italia sana.

Harus kita mengakui bahwa bangsa ini masih jauh dari cukup untuk disebut disiplin, atau patuh dalam menjalankan semua keputusan pemerintah. Kendati bisa dimengerti alasan untuk tetap beraktifitas demi kehidupan ekonomi keluarga, tetapi virus corona ini tidak bisa dianggap enteng, karena belum ditemukan vaksin yang mampu melumpuhkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline