Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Inilah Kebohongan Abadi yang Dilakukan Setiap Orang

Diperbarui: 9 Oktober 2019   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

9gag.com

I. Bohong Abadi

Pernahkah Anda berjumpa atau menemukan seseorang yang menjalani hidup dengan kejujuran di dalam dunia ini? Artinya, tidak pernah berbohong selama hidupnya? Jawabannya sederhana saja, tidak ada. Yang ada, mungkin kejujurannya tidak sampai 100 persen, tetapi biasanya masih dinggap jujur.

Kecuali kalau memang kebiasaan dan perilakunya memang tidak jujur, bahkan memiliki hobi bohong dan membohongi orang. Nah, ini pasti akan disebutkan sebagai orang yang tidak jujur.

Bisa dimengerti juga kalau demikian, karena sesungguhnya tidak ada seorangpun yang memiliki kejujuran 100%. Tetapi yang menarik adalah bahwa sesungguhnya ada satu pola perilaku setiap orang hampir sama dan perilaku itu mencerminkan ketidakjujuran hidup.

Inilah yang disebut dengan kebohongan abadi setiap orang yang dilakukan seakan-akan tidak ada yang salah dan baik-baik saja. Padahal sesungguhnya, dia bohong dan tidak jujur, tidak saja pada dirinya sendiri, tetapi juga kepada orang lain.

II. Bagaimana Kabarmu?

Tanyakan kepada seseorang bagaimana kabar mereka. Atau bagaimana perasaannya? Dan pertanyaan yang hampir sama dengan itu. Dan perhatikan apa jawaban yang diberikan. Jawabannya sama, atau hampir semua, yaitu "Baik-baik saja". "Saya baik-baik saja".

twitter.com/MagJani

Apa yang salah dengan jawaban seperti itu, "baik-baik saja", "I am okay", "saya baik-baik saja", "I am fine".

Dan biasanya, orang yang bertanyapun juga tidak ambil pusing apakah betul atau tidak benar jawaban itu. Sebab, mungkin akan menjelaskan, bahwa itu hanya sebuah "basa-basi saja". Sapaan biasa saja, dan tidak ada maksud lain selain sekedar menyapa, daripada tidak menyapa sama sekali.

Di sinilah sesungguhnya sumber persoalan yang disebut sebagai kebohongan abadi, terutama bagi yang memberikan jawaban itu, "saya baik-baik saja". Karena sesungguhnya, dia tidak baik-baik saja. Lalu, persoalan selesai? Tidak juga, karena jawaban itu, menjadi legitimasi dan pembentukan sikap "berbohong yang abadi".

Setiap orang tanpa menyadari, terutama diawal kalau itu sikap dan jawaban yang salah. Tertapi terus saja dilakukan sepanjang hidupnya setiap ada orang yang bertanya apa kabar, bagaimana perasaannya. Dia akan memberikan jawaban yang bohong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline