Tabrakan Beruntun
Sungguh sangat memprihatinkan dan memilukan hati menyaksikan kecelakaan beruntun di tol Cipularang km 91 pada Senin 2 September 2019 yang harus merenggut 9 nyawa dalam waktu hanya 5 menit saja yang melibatkan 21 buah kendaraan dari berbagai jenis.
Sungguh memprihatinkan karena kejadian kecelakaan beruntun yang juga melukai puluhan orang penumpang dan membakar habis beberapa kendaraan di lokasi kejadian, seakan kejadian yang dianggap biasa saja.
Padahal peristiwa seperti nyaris menjadi berita yang rutin terjadi di sejumlahg ruang jalan, khususnya di jalan tol.
Sejak diresmikan beroperasinya, ruas tol Cikampek ke Bandung via tol Cipularang atau juga dikenal dengan tol Purbaleunyi, terjadi kecelakaan hampir setiap tahun dan hingga kini telah menelan korban nyawa sekitar 37 orang, dan luka-luka puluhan orang, seperti dilansir dari tirto.com
Kecelakaan demi kecelakaan yang terjadi seakan tidak membuat pengendara mobil semakin lebih hati-hati dan waspada, dan nyaris berita kecelakaan yang mengantar hilang nyawa dengan sia-sia dianggap biasa saja. Bahkan mungkin dianggap takdir yang menjadi korban belaka. Ironis bukan!?
Tabrakan dapat Dihindari
Seorang mahasiswa saya di dalam kelas Manajemen Risiko menyampaikan keprihatinannya tentang kecelakaan tabrakan beruntun di km 91 Tol Cileunyi itu, dan bertanya "apakah kecelakaan seperti tabrakan beruntun di jalan tol itu bisa dihindari?".
Tegas saya menjawab bahwa dari pandangan ilmu manajemen risiko, kecelakaan di jalan manapun, apalagi di jalan tol pasti bisa dihindari terjadinya. Dan bila bisa dihindari maka korban jiwa, korban materi kehancuran dan kebakaran kendaraan bisa dihindari.
Pertimbangan utama mengapa bisa dihindari adalah karena sesungguhnya kecelakaan itu tabrakan terletak pada manusia yang mengendarai kendaraan itu.
Si supir yang cakap dan profesional dalam mengemudi pasti akan terhindar dari kecelakaan. Kalaupun terjadi kecelakaan, maka kerugian atau korban bisa diminimalkan.