Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Inikah Arah Bola Panas "Penumpang Gelap" dari Gerindra?

Diperbarui: 12 Agustus 2019   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: batam.tribunnews.com

Bola Panas "Penumpang Gelap"

Isu "penumpang gelap" yang di lempar ke arena oleh petinggi Partai Gerinda sejak hari Jumat 9 Agustus 2019 seakan menjadi sebuah "bola panas" yang terus ditendang kemana-kemana. Bahkan koalisi Jokowi menjadi kompak mendorong dan mendukung Prabowo untuk menyingkirkan si penumpang gelap ini.

Dipastikan bola panas ini akan berubah bentuk menjadi bola liar apabila tidak segera ada klarifikasi oleh Prabowo dan Partai Gerinda sendiri yang telah melempar bola strategis ini.

Isu tentang penumpang gelap ini datang dari Wakil Ketua Umum Gerinda Sufmi Dasco Ahmad, dan hari ini Minggu 11 Agustus 2019 dipertegas oleh politikus Gerinda Andre Rosiade yang menyebut penumpang gelap itu bertujuan membuat situasi Indonesia kacau dan menginginkan Jokowi disalahkan akibat kondisi itu.

Hingga kini, siapa sesungguhnya yang dituding sebagai penumpang gelap itu masih belum memberikan respon dan tentu belum unjuk hidung sebagai penumpang gelap. Apakah ada keberanian dari Gerinda atau dari Prabowo sendiri akan mengungkapkan siapa sesungguhnya penumpang gelap yang telah membuat Prabowo kesal.

Indikator Penumpang Gelap

Banyak ulasan dan analisis dikemukakan tentang eksistensi si penumpang gelap, tetapi satupun tidak ada yang berani dan memastikan kelompok atau oknum penumpang gelap yang dituding oleh petinggi Gerinda.

Yang ada adalah ciri-ciri atau indikator kunci dari eksistensi si penumpang gelap itu seperti yang dikemukakan oleh Dasco Ahmad, dan juga yang saya rumuskan ulang dalam ulasan saya dengan judul artikel "Kekesalan Prabowo pada "Penumpang Gelap". Disana dikemukakan ada 6 indikator kuat yang ditunjukkan oleh "penumpang gelap" dalam kubu BPN Prabowo-Sandi, yaitu:

  1. Menyudutkan Ketua Umum Partai Gerinda dan posisi Prabowo sebagai Capres 02 selama ini.
  2. Mengorbankan para pendukung Prabowo-Sandi, bahkan kaum Ulama serta emak-emakpun rela dikorbankan demi sebuah target lain sebagai penumpang gelap dalam kubu Capres 02
  3. Menginginkan dan membuat agar situasi negara menjadi rusuh dan chaos.
  4. Kerjaannya mengadu domba terus menerus, bahkan Prabowo dan Gerindranyapun di adu domba
  5. Tega mengorbankan siapa saja demi target yang diinginkan oleh si penumpang gelap ini
  6. Melakukan berbagai cara untuk menghalangi rekonsiliasi antara kubu Prabowo dengan kubu Jokowi

Penumpang Gelap: Oknum atau Kelompok

Kalau melihat dari 6 indikator perilaku dari penumpang gelap sebagaimana di stir oleh Dasco Ahmad, nampak bahwa penumpang gelap ini bisa dalam bentuk kelompok dan bisa juga dalam bentuk oknum, orang atau pribadi tertentu yang memenuhi kriteria ciri-ciri diatas.

Analisis yang bertebaran di mana-mana juga menjelaskan bahwa bila penumpang gelap itu adalah kelompok atau organisasi atau partai politik, maka publik paham betul bahwa selama ini yang tergabung dalam kubu Capres 02 ada beberapa Partai Politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Berkarya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline