Itulah jawaban dari Presiden Jokowi atas permintaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang jumlah menteri yang berasal dari partai pemenang pemilu 2019 ini, ketika memberikan dan menutup pidatonya dalam rangka pembukaan Kongres V PDIP di Bali yang akan berlangsung hingga tanggal 11 Agustus 2019.
Acara pembukaan Kongres V PDIP ini sungguh semarak, sukacita, penuh keceriaan, wajah hadirin dihiasi oleh senyum sapa penuh makna, nyaris dipenuhi dan timpali oleh canda dan tawa penuh kemenangan.
Suasananya sangat kekeluargaan dari semua undangan yang hadir, seakan tidak ada jarak sama sekali dan menyatu dalam nuansa kebangsaan berwarna merah yang sangat PDIP banget.
Dinamika kekeluargaan ini seakan menjadi sempurna ketika Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan yang luar biasa terkendali, santai tapi berisi, penuh semangat tetapi damai, meletup-letup tetapi bersahabat, serta ada tuntutan dan permintaan tetapi santun menyentuh sasaran.
Sebagai tokoh kawakan, pimpinan bangsa dan ketua parpol besar dan pemenang, Megawati betul-betul tampil secara prima di atas panggung raksasa Kongres V PDIP yang memang disiapkan untuk beliau. Nyaris tidak ada yang luput dari sapaan dan sapuan mata dan nada serta canda politik khas Mega.
Bahkan Prabowo yang khusus dihadirkan oleh Megawati menjadi ikon yang membuat situasi sangat cair dan dalam balutan kekeluargaan. Karena pengalaman rivalitas dalam kontestasi Pemilu yang baru saja usai beberapa minggu yang lalu, sama sekali sirna tiada bekas.
Dengan cara yang sangat sederhana, penuh keibuan dan tokoh senior politik di negeri ini, Megawati mampu menyatukan semuanya menjadi satu.
Inilah wadah, arena, dan panggung Megawati dalam Kongres V PDIP ini. Mempertontonkan sebuah eksistensi organisasi politik yang sudah mapan, matang di bawah kepemimpinan solid Ketua Umum selama 20 tahun sejak 1999.
Meminjam istilah Jokowi dalam sambutannya bahwa "PDIP merupakan partai pelopor yang sudah matang secara ideologis dan memiliki anggota yang loyal dan militan hingga ke akar rumput". Dan ini diyakini sebagai kunci keberhasilan PDIP selama dua kali Pemilu yang dimenangkan terus menerus yaitu 2014 dan 2019.