Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Dosa Seksual, Antara Kebutuhan atau Gaya Hidup

Diperbarui: 5 Agustus 2019   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://medium.com/@marcelofsamuel

Dosa seksual saat ini begitu merajalela terjadi dalam kehidupan manusia. Telah menguasai dan mengendalikan dinamika dan irama kehidupan orang. Tidak hanya di kota-kota metropolitan, bahkan juga telah merasuki masuk di kota-kota kecil, bahkan hingga pedesaan.

Sedemikian rupa kejadiannya, sehingga pada level tertentu dan dalam komunitas tertentu, melakukan dan bermain-main dengan dosa seksual dianggap sesuatu yang lumrah dan biasa-biasa saja. Sungguh sangat mengerikan.

Di beberapa "komunitas", dosa seksual menjadi life style dengan segala macam variasi dan ornamen kebejatan yang dilakukan oleh mereka dalam komunitas tertentu. 

Sungguh merisaukan, ketika hidup manusia tidak lagi memiliki nilai sakral yang harus dijaga, dirawat dan dipelihara dengan ketat sebagai anugerah Ilahi.

Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, pengaruh dosa seksual ini telah melingkupi seluruh kehidupan manusia. 

Mungkin masih ada orang yang memiliki benteng pertahanan yang masih kokoh dan tidak bisa ditembus oleh pengaruh dosa seksual, tetapi sebenarnya jauh lebih banyak mereka yang tidak memiliki benteng pertahanan dan membiarkan saja hidupnya dikepung, dikuasai dan dikendalikan oleh berbagai praktek dosa seksual.

Di mana-mana terjadi dan menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa pilih bulu dan warna kulit serta ras. Dosa seksual terus bekerja tanpa henti dan jeda, dan mengambil korban demi korban untuk "diberdayakan" menjadi pelaku-pelaku yang lebih hebat lagi.

Akibatnya, semua norma kehidupan sosial dilabrak, ditabrak, dihancurkan dan diluluhlantahkan tanpa bekas. Kejadian seorang bapak perkosa anaknya sendiri, bahkan menghamili hingga memiliki anak banyak dan bertahun-tahun bukti dosa seksual. 

Atau saksikan saudara bersaudara kandung melakukan dosa seksual, ibu dan anak berbuat mesum. Anak-anak dibawah umur "gemar" mencabuli teman sendiri.

Di beberapa belahan dunia, menjadi viral komunitas yang telanjang berkeliling kota dan tempat, minim bahkan nyaris telanjang dalam keseharian, belum lagi pasangan sejenis, gay dan lesbian, serta LGBT. 

Sungguh sangat mengerikan, kehidupan yang nampak tiada bernilai lagi dan tak ubahnya dengan makhluk hidup seperti binatang yang sangat rendah takhtanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline