Prabowo dan Mega : Nasi Goreng
Pertemuan antara Prabowo dengan Megawati di kediaman Ketua Umum PDIP jalan Teuku Umar Jakarta, yang terjadi pada Rabu 24 Juli 2019, tidak kalah seru dengan pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo 10 hari yang lalu pada Sabtu 13 Juli 2019 di atas MRT.
Dinamika politik dilingkungan Parpol betul-betul seperti "kepanasan" tiada terkira. Dan menjadi acara utama di prime time sejumlah stasiun televisi dengan sejumlah nara sumber yang komplit.
Walaupun, Megawati dan Prabowo sudah menjelaskan bahwa perjumpaan mereka hanya sekedar makan nasi goreng bikinan Megawati tetapi publik tetap saja memaksakan "ingin tahu" lebih dalam lagi, ada apakah gerangan dibalik pertemuan itu.
Spekulasi politik-pun tak bisa dihindarkan. Khususnya dua isu utama yang sangat seksi dan super hot, yaitu susunan kabinet kerja jilid II Jokowi dan Ma'aruf Amin, dan konstelasi "perebutan" dan "pembagian" kursi pada pimpinan legislatif baik DPR, MPR dan DPD dengan segala bagian-bagiannya.
Wajar saja pertemuan ini menjadi pintu kunci bagi publik menjawab dua isu utama tersebut yang dipastikan akan semakin panas hari demi hari. Sangat mungkin, ketegangan yang tinggi akan berujung pada konflik, dan konstelasi koalisi akan berubah sesuai dengan tawar menawar yang akan terjadi.
Megawati dan Prabowo menjadi pusat pengendalian arah dinamika pengelolaan isu utama tersebut. Karena Mega dengan PDIP-nya sebagai penguasa suara terbanyak di DPR bersama Presiden terpilih, tetapi juga Prabowo sebagai urutan kedua dan ketiga perolehan suara dan kursi di legislatif yang memiliki posisi tawar menentukan bagi koalisi yang mungkin bersamanya.
Anies dan Paloh : Capres 2024
Situasi menjadi tambah seru dan penuh tanda tanya ketika pada saat bersamaan Anies Baswedan, Sang Gubernur DKI Jakarta berjumpa dengan Surya Paloh, Sang Ketua Nasdem nan pengusung dan pendukung koalisi kabinet kerja Jokowi dalam sebuah acara khusus di kantor Nasdem.
Berjumpa Palo dan Anies saja tidak jadi soal dan berita. Tetapi statement Surya Paloh tentang kemungkinan Anies Baswedan menjadi Capres 2024 menjadi pemicu spekulasi politik di tanah air.
Di media sosial berbagai nada miring bahkan hujatan kepada kedua tokoh ini menjadi viral dimana-mana. Misalnya, publik mempertanyakan sikap Surya Paloh yang seakan-akan sudah pecah kongsi dengan koalisi Jokowi dan malah mulai mengurus Anies sebagai Capres 2024. Kendati ada penjelasan dari petinggi Nasdem bahwa itu hanya sebuah pertemuan biasa, dan Anies itu merupakan salah seorang yang termasuk deklarator Nasdem.