Memasuki H+5 suasana lebaran masih terasa di mana-mana, salam bersalaman, saling meminta maaf dan seakan-akan saling berlomba untuk menuntaskan semua ritual silaturahmi idul fitri yang nampaknya mulai besok akan berubah total, karena hari kerja sudah mulai kembali. Seperti biasapun hiruk pikuk arus balik mudik tidak bisa dihindari, karena pemandangan kemacetan, tersumbatnya jalan dimana-mana, serta berjam-jamnya para pemudik di kemacetan jalan menjadi berita yang sangat hot dan viral.
Tetapi hari ini pemberitaan tentang koalisi Capres 2019 menjadi topik pemberitaan yang tidak kalah menariknya dengan arus balik mudik libur lebaran yang dialami dengan tersumbatnya arus perjalanan di mana-mana. Terutama tuntutan dari Partai Gerinda kepada Partai Demokrat untuk menentukan sikap dalam koalisi yang selama ini sudah dibangun yang diketahui sebagai "Koalisi Adil Makmur" sebagai representasi dari kubu Capres 02 Prabowo-Sandiago.
Menarik untuk dicermati dengan seksama, karena hampir satu minggu ini, pemberitaan di dominasi oleh kegiatan silaturahmi yang dilakukan oleh AHY dan EBY kepada sejumlah tokoh antara lain ke Presiden Jokowidodo, Ibu Megawati Sukarnoputri, BJ Habibie, dan keluarga Ibu Nuriah Gusdur.
Walaupun kunjungan ini sungguh-sungguh silaturahmi terkait dengan meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono dan dilanjutkan dengan momen Idul Fitri 1440H, namun publik memahami dan memaknai sebagai bagian dari dinamika politik Pilpres yang masih berlanjut ke MK dan tahapan selanjutnya.
Publik tidak bisa memungkiri, seakan ada keterpisahan yang signifikan antara Demokrat dengan Gerinda, terutama setelah Capres 02 Parbowo Subianto kembali dari perjalanan Luar Negeri sementara Sandi Uno masih berlebaran di USA bersama keluarga. Dan nampaknya, klimaksnya hari ini menjadi konkrit ketika petinggi dari Partai Gerinda menyampaikan pesan-pesan politik yang sangat signifikan dalam konstelasi menuntaskan proses Pemilu 2019.
Pesan yang disampaikan oleh Wasekjen Partai Demokrat kepada Jokowi dan Prabowo untuk membubarkan koalisi masing-masing agar tidak terjadi benturan kubu-kubuan di antara para pendukung keduanya. Karena proses Pilpres sudah selesai dan dimenangkan oleh Capres 01. Sehingga dianggap kaolisi tidak dibutuhkan lagi.
Kemudian pesan Wasekjen Demokrat ini ditanggapi balik oleh Wasekjen Partai Gerinda dan menuntut agar Demokrat silakan menentukan sikap apabila tidak sabar menunggu proses yang sedang berlangsung. Karena bagi Gerinda, proses Pilpres belum usai karena masih harus berproses di sidang-sidang Mahkamah Konstitusi.