Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Kenali Jebakan Kesia-siaan Agar Tidak Terjebak

Diperbarui: 1 Juni 2019   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.idntimes.com/

Tidak ada orang yang mau hidupnya akan berakhir dengan sia-sia. Dan tentu saja juga tidak ada orang yang merencanakan kesia-siaan dalam hidupnya. Semua orang menginginkan hal yang berarti, berguna, bermanfaat yang akan terjadi, dicapai dan dialami sepanjang hidupnya.

Tetapi banyak orang tidak sadar bahwa hidup yang dijalani setiap hari penuh dan berakhir dengan kesia-siaan. Bekerja dengan penuh semangat dri pagi hingga malam setiap hari sepanjang tahun, tetapi merasakan hidup yang hampa dan tiada arti.

Ada banyak orang yang terus belajar tentang banyak hal, namun diakhiri perjuangan merasakan hidup tanpa arti, dan terasa sia-sia apa yang dikejar dan diperjuangkannya selama ini.

Ada banyak orang yang berjuang dengan mati-matian agar hidup keluarganya terus membaik, berkembang dan menjadi lebih maju dan maju. Tetapi menemui kehampaan bahkan keputusasaan di akhir semua perjuangannya.

Seorang penulis bernama David Graeber dalam sebuah penelitiannya menemukan hal-hal menarik tentang kesia-siaan manusia dalam bekerja, seperti hasil surveinya di Inggris.

Graeber menemukan bahwa di Inggris 1/3 dari penduduknya yang bekerja kantoran merasa melakukan pekerjaan yang tidak berarti dan tidak memberikan perubahan pada dunia sekitarnya dan karenanya merasakan hidup yang sia-sia belaka. Kenyataan serupa, ditemukan juga di Belanda yang menjelaskan bahwa sekitar 40 persen karyawan yang bekerja di negara itu berpikir bahwa pekerjaan mereka adalah tugas yang sia-sia.

Dalam laporannya Graeber menjelaskan bahwa ada perbedaan penting yang harus dimengerti,  pekerjaan yang sia-sia dan pekerjaan yang menyebalkan. Maksudnya, pekerjaan sia-sia adalah pekerjaan yang tidak memberikan kontribusi yang berarti buat organisasi dan perusahaan. Kebanyakan karyawan yang berada dalam posisi itu merasa bahwa jika mereka tidak ada, perusahaan tidak akan jatuh bangkrut atau bisa jadi berjalan lebih baik. Sementara itu, yang dimaksudkan dengan pekerjaan menyebalkan adalah pekerjaan yang dianggap memberikan penghasilan kecil dan tidak berkembang.

Inilah yang jarang disadari oleh banyak orang dalam melakukan pekerjaannya setiap hari. Karena orientasi mereka hanya sekedar untuk mencari makan saja dengan sejumlah imbalan atau gaji yang dibayarkan oleh perusahaan. Situasi ini akan disadari ketika perjalanan sudah sangat jauh dan kehampaan makna hidup menjadi siksaan yang sangata mengganggu.

Diingatkan oleh David Graeber bahwa apabila setiap hari seseorang melakukan yang dipikirkan akan sia-sia, menurut hasil riset, bisa membahayakan kesehatan emosional dan fisik. Dan akibat lebih lanjut adalah tidak saja gagal mencapai hasil kerja terbaiknya tetapi merusak dirinya sendiri lebih parah lagi.

Jadi, sesungguhnya yang menjadi sumber persoalan utama adalah mengapa orang menemui kesia-siaan yang hidup yang dijalani?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline