Tahapan saling mencintai seorang pria dengan seorang wanita dimulai dari pandangan pertama. Biasanya cepat beralih untuk saling berkenalan dan berkomunikasi, membuat janji untuk dapat bertemu.
Pertemuan demi pertemuan yang menyenangkan berlanjut terus menerus dan dikenal dengan apa disebut sebagai "berkencan", mungkin juga disebut berpacaran.
Dalam bukunya berjudul The Missing 40 Percent oleh Gde Suardhika (2019) menyebutkannya lebih tegas sebagai berkencan dan mencintai pekerjaan.
"Salah satu cara untuk menjadi produktif di tempat kerja adalah kemampuan untuk dapat berkencan dengan pekerjaan kita" (hal.71)
Ah, apa iya, untuk dapat senang dan giat bekerja sehingga menghasilkan sesuatu di tempat kerja juga harus berkencan? Salah, bukan berkencan membina cinta antara pekerja pria dengan kolega wanitanya.
Nah, ini ada cerita sesungguhnya terjadi dalam masa dimana harus bekerja di beberapa kantor atau pabrik, dimana kencan-cinta antara dua karyawan yang berbeda jenis kelamin, antara wanita dan pria.
Oleh karena mereka berdua sangat saling merindukan, membawa nilai positif di tempat bekerja mereka, dimana mereka selalu datang lebih pagi sebelum karyawan lain datang masuk kantor. Ketika mengetik kata "datang" yang muncul kata "dating" -- inilah kata kencan dalam bahasa Inggris.
Mereka berdua mulai kencan dengan penuh senyum dan saling menolong merapikan meja kerja berdua.
Positifnya juga bahwa mereka membicarakan tugas-tugas pekerjaan yang menjadi wilayah tanggungjawab mereka yang dipercayakan oleh Manajemen; demikian sepanjang hari kerja mereka saling membantu, penuh semangat.
Jika mereka tidak akan kencan di luar kantor, mereka stay agak lama di kantor, sambil merapikan meja kerja; namun bila mereka berdua berencana melanjutkan kencan di luar kantor, mereka sudah tidak sabar, segera pergi berdua meninggalkan kantor, tepat pada jam boleh pulang.
Bila di perhatian dengan cermat, maka sesungguhnya kedua makhluk ini tergolong produktif, baik untuk kencan-cinta mereka menuju pelaminan, maupun penyelesaian tugas pekerjaan di kantor; bahkan mereka sangat produktif dalam mencapai target perusahaan, karena mereka berdua ingin menunjukkan hasil optimal dan mendapat penghargaan di akhir tahun. Terutama perusahaan-perusahaan tertentu mengumumkan insentif penghargaan kepada setiap karyawannya yang berprestasi di akhir tahun.