Saya senang dan bahagia di pagi hari ini, karena oleh Kompasiana menyatakan saya lulus dan dinyatakan naik level kelas, sehingga mulai hari ini 24 Mei 2019 berhak berada di level PENJELAJAH Kompasiana.
Congratulations untuk saya sendiri ya! Haha... dan tentu apresisasi dan terima kasih banyak saya buat pengelola Blog Kompasiana, yang sangat baik, bagus, keren, dan semakin canggih saja, walaupun juga semakin rame dengan berbagai iklan hehe..
Bagi saya hari ini menjadi hari selebrasi untuk merayakan sebuah pengakuan diri sendiri, yang tentu saja lebih jujur ketimbang orang lain yang merekognaisnya.
Menjadi bagian dari sebuah sistem blog yang ditawarkan oleh Kompasiana tentu tidak mudah, karena aturan mainnya ketat, atau platform nya cukup menantang. Bukan saja hanya sekedar menulis artikel setiap hari, tetapi makna menjadi seorang penulis jauh lebih menantang ketimbang apapun lainnya.
Karena di sana ada pencarian jati diri, kesejatian nan kemurnian diri yang di jalani, kejujuran nilai diri yang terimplementasi dalam setiap rangkaian huruf, kata, kalimat, paragrap dan dalam sebuah artikel.
Terima kasih banyak Kompasiana, saya bisa masuk pada kelas Penjelajah mulai pagi ini, setelah sekitar 7 bulan berjibaku di kelas Taruna, dan harus melewati proses panjang untuk mencapai poin 10.031.
Agak berat memang, karena poin yang harus dikumpulkan dari level sebelumnya yaitu kelas Junior mulai dari 1.501, harus minimum 8.500 poin. Kalau setiap artikel mendapatkan 50 poin, maka harus membuat artikel sekitar 170 buah untuk menembus level Penjelajah.
Saya mulai aktif menulis artikel di blog Kompasiana sejak Mei 2018 yang lalu. Saya absen dan vakuum dan sama sekali tidak menulis selama 20 bulan sejak saya membuka akun blog Kompasiana pada 30 September 2016.
Ya, memang segala sesuatu selalu ada waktunya dan ketika waktunya datang, memang tidak ada satu orang pun yang mampu menghalanginya, kecuali diri sendiri.
Untuk masuk level Penjelajah, selama setahun saya menulis sebanyak 356 buah artikel dengan total poin 10.031. Kalau setahun ada 365 hari, berarti "nyaris" saya menulis artikel hampir setiap hari. Itu sesuai dengan moto saya sejak Juli 2018 yaitu "one day one article". Ini hitungan secara rata-rata saja, karena ketika sibuk dengan kerja bisa jadi satu atau beberapa hari tidak sempat menulis, tetapi ketika ada hari yang longgar, bisa saja menulis dua sampai empat artikel dalam sehari.