Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Kerusuhan Berlanjut, Rupiah Bisa Tembus Rp 15 Ribu per Dolar AS

Diperbarui: 23 Mei 2019   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://palembang.tribunnews.com/2018/10/03/sejak-20-tahun-terakhir-depresiasi-rupiah-kali-ini-terlemah

Akhirnya nilai rupiah hari ini langsung anjlok dan menyentuh angka Rp.14.512 per dolar AS. Pengumuman hasil rekapitulasi nasional oleh KPU yang memenangkan Jokowi-Maaruf tak mampu menguatkan rupiah dibandingkan dengan aksi demo yang dilakukan oleh massa di depan kantor Bawaslu, jalan Thamrin, dan berlanjut hingga lewat tengah malam di wilayah tanah abang.

Bahkan terjadi pengrusakan dan pembakaran sejumlah mobil di asrama Brimob, dan adanya korban jiwa yang jatuh karena bentrok massa dengan pihak keamanan, langsung pasar keuangan meresponse secara negative. Dan berakibat nilai rupiah terkapar menurun sekitar 0,22 %, demikian juga dengan IHSG yang sudah seminggu tertekan, masih tertekan lagi, dan angkanya masih dibawah angka psikologis Rp 6.000.

Dinamika ini menjadi sangat penting, karena reaksi pasar, reaksi investor sangat representatif untuk menilai tingkat kegawatan sebuah situasi politik yang sedang terjadi di dalam negeri.

Pemahamannya bahwa ketika situasi politik yang berada dalam ketegangan karena potensi konflik menjadi serius, maka investor atau pasar memahami sebagai sebuah ketidakpastian, dan ketidakpastian akan menjadi menimbulkan efek negative bagi pasar. Investor tidak akan berani mengambil posisi untuk melakukan investasi, malah akan menarik dananya dari instrument pasar yang ada.

Dengan kerusahan antara massa dan pihak keamanan semalam di jalan Thamrin, maka pasar langsung bereaksi negative, dan akibatnya nilai rupiah dan IHSG menjadi terkoreksi.

Pasar akan terus mengamati kecenderungan kuat yang akan terjadi, dan investor akan mengambil posisi atau sikap wait and see sambil menunggu hari pembukaan pasar esok hari.

Artinya bila situasi tidak terkendali, kerusuhan akan berlanjut dan dengan intensitas yang semakin besar dan luas, maka dipastikan nilai rupiah akan semakin tertekan dan juga IHSG akan semakin tertekan.

Beban Rupiah Berat

Seperti beberapa hari yang lalu di kemukakan oleh Menteri Keuangan SMI bahwa ekonomi Indonesia semakin menghadapi tekanan yang sangat berat. Terutama tekanan global yang sedang terjadi, yaitu perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Belum lagi deficit  neraca perdagangan Indonesia yang sangat serius pada April 2019, menambah beban terhadap rupiah yang semakin tertekan.

Dan sekarang, tekanannya semakin bertambah dengan reaksi penolakan pengumuman hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 oleh KPU. Dengan diturunkan massa yang beraksi di jalanan sejak Selasa 21 Mei 2019 hingga saat ini Rabu 22 Mei 2019.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline