“It’s not a midlife crisis. It’s a midlife disaster. A midlife crisis is when you wake up with everything and you go “I have everything but I’m still unhappy” — Tom Hanks
Banyak orang menjalani hidupnya tanpa kejelasan arah dan tujuan yang hendak dituju, dicapai dan diwujudkan. Walaupun terus berjalan, dan kemana angin berhembus dia akan mengikutinya. Menjalani hidup seperti ini, kemungkinan tersesat dalam perjalanan sangat tinggi. Bahkan bisa saja jatuh kedalam lembah kekelaman dan kematian.
Sesungguhnya mengahadapi masa depan yang akan dijalani menuntut pikiran yang bersih dan terang benderang, ketegasan sikap dan tindakan. Ketegasan hidup seperti itu menjadi indikasi keyakinan tentang apa yang mau dicari dalam hidupnya. Sekaligus juga hal ini hendak menjelaskan apa pengertian dan makna dasar tentang kehidupan yang diimani dan dipercayainya.
Kita bisa menyaksikan bahwa terdapat dua kutub ekstrim yang bisa di pilih oleh seseorang sebagai sikap hidup yang memandu dan mengarahkannya menapaki jalur dari hari ke sehari hingga ajal akan menghentikan langkahnya.
Pertama, Anda dapat menghadapi masa depan sebagai seorang yang sinis, sebagai seorang kritikus, seorang pesimis, atau seorang yang bimbang. Anda dapat menghadapi masa depan dengan mengharapkan yang terburuk dan mengalami yang terburuk. Anda dapat menghadapi masa depan dengan tidak tahu berterima kasih pada orang lain dan hidup untuk kebanggaan diri sendiri saja.
Kedua adalah sikap yang sebaliknya, yaitu Anda bisa menghadapi masa depan dengan penuh rasa syukur, kemurahan hati, dan kekudusan, dan hidup untuk kemuliaan Tuhan. Menjalani hari demi hari dengan sikap penuh optimisme dan tidak gampang menyerah apalagi mudah berputus asa. Anda bisa cepat cepat bangun di pagi hari karena hari baru sebagai kesempatan dan anugerah Sang Ilahi yang harus diisi dengan baik.
Setiap orang selalu diperhadapkan dengan dua sikap ekstrim seperti itu. Walaupun sebagian besar orang cenderung bermain-main diantara keduanya. Adakalanya masuk ke kutub ekstrim pertama, dan ada kalanya di kutub yang satunya.
Sebenarnya hendak memilih yang mana? Pilihan mana yang menurut Anda akan membuat Anda lebih bahagia? Mana yang menurut Anda akan membuat Anda lebih sukses? Mana yang menurut Anda akan membuat Allah tersenyum dan mendatangkan upah di Surga?
Pertanyaan-pertanyaan yang sangat sederhana namun akan menyentuh pemahaman dasariah seseorang tentang makna hidup sepanjang perjalanan di dunia ini. Ketidakmampuan memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan ini, hanya akan mengantar hidup dalam ketidakpastian. Dan mengisi hidup dalam kondisi ketidakpastian sama saja dengan kesia-siaan.
Sebab, segala sumber daya yang seseorang miliki, tidak pernah akan berada dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuan yang benar. Kalaupun dicapai, itu hanya semu belaka. Sesuatu yang semu, akan tetap kesia-siaan juga.