Walaupun hari ini 2 Mei 2019 bukan libur nasional, maka untuk mengingat dan memperingati hari pendidikan nasional saya mau berefleksi sedikit tentang dunia kampus, dunia mahasiswa dan dosen. Paling tidak sebagai catatan penanda buat saya sebagai seorang insan yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kampus sejak 1985 silam.
Rentang waktu 34 tahun menikmati profesi sebagai dosen sungguh sebuah kisah dan cerita panjang yang tiada habis dan tentu penuh dengan up and down dalam segala hal. Sebab, di dalam jangka waktu itu melewati secara lengkap generasi ke genearasi, dari satu mashab ke mashab berikut, dari abad 20 ke abad 21.
Menarik bila diingat, mulai dari generasi Y, X dan Z nan generasi milenial yang menjadi pemilik bonus demograsi di Indonesia yang bakal mulai efektif pada tahun 2030 nanti. Mereka akan mendapatkan bentuk dan peran penting dalam percaturan pembangunan di Indonesia.
Lalu, ditimpali kencang dengan dilahirkan oleh Profesor Clayton M Christensen dari Harvard Business School tentang Teori Disrupsi Inovasi di tahun 1995 tetapi belakangan baru mendapatkan bentuk yang konkrit ditengah-tengah dinamika perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang industri.
Bahkan diwarnai pula dengan kencangnya dampak masif dari Revolusi Industri 4.0 dengan Robotisasi di segala bidang usaha dan kehidupan.
Menjadi dosen dalam era revolusi industri 4.0 dan era disrupsi sekarang ini tidaklah mudah, karena suka atau tidak suka, seorang dosen harus mengubah seluruhnya mulai dari mindset, cara atau metode mengajar, pemanfaatan sumber ajar, dan sebaginya.
Bila tidak maka dosen hanya akan menjadi "patung" yang tiada bernyawa yang tidak mampu membuat perubahan bagi mahasiswanya.
Berikut ada tiga buah cerita tentang dosen dalam menjalankan tugas di kelas perkuliahan:
Cerita pertama:
Saat makan siang hari ketika makan siang di kantin kampus yang berbaur dengan banyak mahasiswa, lalu saya mendengar obrolan mereka tentang kuliah yang baru saja mereka alami dengan dosen salah satu mata kuliah.
Sambil menikmati kudapan siang, mereka bercerita dan sedikit mengeluh sambil bernada protes tentang si dosen mereka yang mengajarkan mata kuliah Manajemen Keuangan.