Orang yang sedang mengalami ketakutan memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan diri dari oran-orang lain karena tidak berani mengambil risiko yang akan membahayakan dirinya sendiri. Semakin kuat rasa takut itu maka semakin mengurung dirinya dalam ruangan yang terkunci rapat.
Dipastikan tidak ada orang yang bebas dari rasa takut, setiap orang mengalami situasi yang menakutkan. Ini sesuatu yang wajar, karena sebagai makhluk yang hidup pasti ada risiko yang menjadi ancaman yang tidak mau terjadi.
Terlepas dari faktor-faktor penyebab atau sumber ketakutan itu, setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk menghadapi dan mengelola ketakutan itu. Banyak yang betul-betul takut, saking takutnya akhirnya akibatnya fatal bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
Namun, banyak juga orang yang mampu melewati rasa takut itu. Bahkan mampu dijadikan pembelajaran hidup. Menjadi sumber inspirasi dan motivasi, sumber kekuatan dan energi yang baru sehingga hidup bisa berubah secara totalitas menjadi jauh lebih baik, lebih maju dan tentu lebih hidup adanya.
Ada situasi dimana ketika seseorang dipenuhi oleh ketakutan dan kecemasan, lalu merasa tidak saling mendekatkan diri satu dengan yang lain sesamanya. Bahkan dalam relasi sosial akan saling menjauhkan diri. Alasan yang sangat mendasar adalah ketakutan untuk ditolak, dimanipulasi, dianggap lemah, terlihat terluka atau malah orang lain akan memanfaatkannya. Akibatnya adalah biasanya hubungan dengan sesamanya akan terputus.
Lalu orang yang merasa ketakutan akan menyembunyikan diri dan berusaha menyendiri senantiasa agar kekuatiran dan kecemasan yang dipikirkan tidak menimpa dirinya dan akan lebih menyusahkannya.
Sesungguhnya rasa takut maupun ketakutan menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, setiap manusia yang hidup. Sejak manusia diciptakan oleh Tuhan rasa takut itu sudah dialami oleh manusia.
Awalnya, ketika manusia mula-mula yang diciptakan oleh Allah yaitu Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa. Mereka melanggar Hukum Allah, dengan memakan buah dari pohon yang dilarang oleh Allah sendiri. Pelanggaran itulah yang menyebabkan mereka takut.
Apa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa ketika mereka tahu bahwa Allah mengetahui pelanggaran mereka itu? Adam dan Hawa takut dan bersembunyi dari Allah, berusaha tidak jumpa dan ketemu dengan Allah sendiri. Adam dan Hawa memahami akan kesalahan mereka yaitu melanggar titahnya Allah, dan mereka dianggap melakukan dosa.
Dosa menjadi pelanggaran perintah dan kehendak Allah, melawan Allah dan hukumnya pasti berat dan kerannya mereka takut untuk menghadapi itu semua. Merekapun bersembunyi, seprti yang disakasikan didalam kitab kejadian dalam Alkitab.