I. Lebih Tuhan daripada Tuhan
Mungkinkah ada orang yang mengklaim bahwa dirinya jauh lebih Tuhan daripada Tuhan sendiri?. Saya yakin tidak akan ada yang mau mengakuinya, bahkan saya-pun tidak! Tapi, betulkah Anda tidak pernah merasa lebih Tuhan dari Tuhan!?
Pertanyaan yang agak "konyol" ini menjadi viral sejak salah satu Calon Presiden dalam sebuah seri Debat Capres 2019, mengklaim bahwa dia lebih TNI daripada TNI. Lalu, ungkapan itu menjadi viral dimana-mana, tidak saja di sosial media, tetapi juga dia berbagai acara talk show.
Plesetan pun menjadi marak dimana-mana. Misalnya : "apakah Anda lebih Indonesia dari Indonesia", "apakah Anda lebih Presiden daripada Presiden", dan seterusnya. Dinamika lebih fun dan mengundang senyum dan tawa. Sebuah cara untuk menghibur diri, karena sesungguhnya pesannya sangat sederhana tetapi tepat adanya.
Ungkapan yang nampaknya sangat spontanitas itu, sesungguhnya menggambarkan sebagai besar dari karakter dasar kita sebagai manusia dalam menjalani dan mengisi hidup dengan berbagai dinamika pergumulan dan tantangan yang ada.
Tanpa disadari, kita sering merasa paling hebat dalam hidup ini. Dan itu wajar saja, sebagai bagian dari cara setiap orang untuk memelihara stamina dan semangat agar mencapai dan mewujudkan berbagai mimpi yang dimiliki. Tentu saja akan menjadi persoalan tersendiri ketika perasaan paling hebat itu terlalu berlebihan. Bahkan bisa menjadi gangguan psikis.
Pun terhadap Tuhan sendiri. Kita sering mengklaim bahwa kita lebih hebat dari Tuhan, sebagai ekspresi tentang kerja keras yang dilakukan, dengan berbagai perjuangan yang seakan-akan hanya mengandalkan diri sendiri dan Tuhan tidak terlibat.
II. Tuhan adalah Tuhan, dan Anda Bukan!
Pergulatan tentang bagaimana manusia terus berjuang menjaga dan memelihara kelanjutan hidup dan kehidupannya serta bagaimana peran Tuhan didalam setiap jengkal usaha dan perjuangan manusia, merupakan pergumulan dari dua orang penulis yang sudah menghasilkan 50 buah buku.
Kedua orang keren ini adalah Bruce Bickel, yang merupakan seorang ahli hukum bersama dengan Stan Jantz, yang memiliki profesi sebagai seorang konsultan pemasaran yang merupakan pasangan yang sangat kuat untuk menulis buku.