Kutipan diatas merupakan status salah seorang sahabat saya di laman facebooknya dan sungguh menjadi inspirasi bagi saya untuk memulai hari istimewa hari ini yang ditunggu-tunggu oleh 269 juta penduduk Indonesia dan bahkan ditunggu oleh seluruh dunia apa yang terjadi hari ini bagi masa depan Indonesia.
Mengapa status diatas menjadi inspiratuf karena menyimpulkan semua proses politik pemilu yang sudah sejak setahun bahkan lima tahun lalu disiapkan oleh seluruh negeri ini. Dan hari ini, akan menjadi pembuktian akan kesetiaan seluruh rakyat Indonesia.
Persiapan yang sangat panjang dan menelan biaya ratusan triliun rupiah, menyedot energi dan sumberdaya yang luar biasa, akan ditentukan mulai jam 07.00 sampai 17.00 di sore hari.
Betul bahwa apapun yang selama ini disiapkan dengan baik, sehebat apapun kampanye yang dilakukan, dan sebesar apapun biaya yang sudah dikeluarkan dan sehebat apapun visi dan misi serta strategi dan program yang dirancangkan, semuanya akan sia-sia tidak ada gunanya kalau Anda sebagai pemilih tidak ke TPS dan mencoblos.
Mencoblos merupakan puncak kegiatan pemilu, yaitu menentukan orang yang akan mewakilinya untuk memimpin bangsa dan negeri ini 5 tahun kedepan.
Mencoblos dengan menusuk gambar dalam kertas pemilu merupakan klimaks proses demokrasi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Dan hasil kerja mencoblos itu merupakan bukti otentik dan sah menentukan siapa pemimpin Indonesia 5 tahun yang akan datang.
Jadi, mencoblos dan kertas suara adalah satu mata uang dari dua sisi yang tidak bisa dipisahkan sama sekali sebagai bukti demokrasi bangsa ini.
Datang ke Tempat Pemungutan Suara dan mencoblos kertas suara yang sudah disediakan, menjadi proses pembuktian kesetiaan setiap pemilih atau memperlihatkan pengkhianatannya akan apa yang seharusnya dipilih tetapi tidak dipilihnya.
Pemilu menjadi arena menguji kesetiaan pemilih, kesetiaan akan kemitmennya bagi republik ini 5 tahun kedepan. Ketika Anda setia maka negeri ini akan selamat untuk 5 tahun kedepan. Kalau Anda berkhianat maka 5 tahun kedepan akan dijalani dalam penderitaan karena hasilnya tak sesuai harapan.