I
Pada umumnya orang menghindari penjara karena tidak mau dipenjarakan, dan berusaha mati-matian untuk tidak masuk penjara itu, karena ketika berada di dalam penjara, sama saja hidup serasa"mati" adanya. Tapi, tunggu dulu ! Apakah betul Anda tidak berada dalam penjara itu ?
Betul, bahwa seseorang yang dipenjara dianggap sebagai pesakitan karena melanggar hukum yang berlaku. Penjara dianggap sebagai ganjaran yang setimpal dengan perbuatan yang melanggar hukum itu. Melanggar hukum itu, karena dinggap merugikan orang lain, dan atau negara.
Dipenjara berarti dikurung fisik secara total selama di penjara. Secara fisik orang yang dipenjara tidak lagi bebas melakukan apa saja. Penjara sama dengan mengekang kebebasan seseorang agar tidak meneruskan perbuatannya yang merugikan orang lain dan negara.
Wajar saja semua orang akan berusaha untuk tidak masuk penjara itu. Karena ketika kebebasan fisik dibatasi, maka hidup menjadi tidak normal dan hidup yang tak normal sama saja hidup yang sakit, sehingga penghuni penjara disebut pesakitan.
II
Yakinkah Anda bahwa Anda tidak berada didalam penjara itu? Kalau penjara yang dimaksud adalah penjara fisik, dipastikan keyakinan Anda 100% tak berada dalam penjara yang dijaga ketat oleh para sipir penjara.
Betul, bahwa tidak berada di dalam penjara pesakitan fisik itu. Tetapi sesunggungnya ada banyak orang, mungkin termasuk diri Anda dan saya, juga sedang berada dalam penjara yang lain yang tidak kalah menyakitkan dengan penjara pesakitan fisik itu.
Yang terjadi adalah tanpa sadar banyak orang memenjarakan dirinya sendiri, sehingga tidak memiliki kebebasan untuk dengan leluasa "melakukan banyak hal" yang seharusnya bisa dilakukan dengan bebas sepuas-puasnya.
Dan anehnya, banyak orang terus mengeluh, memprotes, kesal, kecewa dan merasa hidupnya sudah tamat adanya. Kegagalan demi kegagalan dialami dan terjadi, dan kekecewaan demi kecewaan juga selalu meninggi sepanjang hidup.
Ini terus berulang dan terulangi dalam kehidupan seseorang, tanpa mampu keluar dari situasi yang nampak seperti lingkaran tiada berujung. Dan akhirnya seseorang menjadi putus asa, dan sangat mungkin akan menyelesaikan hidupnya dengan kisah dan cerita tragis. Kalau tidak bunuh diri, mungkin dia akan menyendiri saja seumur hidup dan pelan-pelan ditelan oleh kehidupan itu.