Setiap orang menginginkan menjadi pribadi yang berhasil atau sukses dalam kehidupannya. Oleh karena itu setiap orang terus berusaha mencari cara untuk bisa menjadi orang yang berhasil.
Tidak semua orang bisa menjadi pribadi yang berhasil dan sukses. Ini menjelaskan bahwa untuk menjadi pribadi yang berhasil itu tidaklah mudah. Sebab, kalau mudah atau gampang maka semua orang akan menjadi orang-orang yang berhasil.
Ukuran Berhasil
Seperti apa orang yang berhasil itu? Apa yang menjadi ukuran untuk menentukan seseorang termasuk berhasil dalam pekerjaan, aktifitasnya atau bahkan dalam kehidupannya?
Orang yang berhasil itu adalah yang menjalankan kehidupannya dengan tujuan yang jelas dan mampu mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkannya
Jadi, untuk menilai seseorang itu berhasil dan sukses atau gagal, harus difahami apa yang menjadi tujuan maupun target yang ingin dicapainya. Tentu saja ukuran dari target itu menjadi sangat penting sebagai dasar menilai keberhasilannya. Sangat mungkin capainnya 100% atau kurang dari 100%, atau bisa juga melebihi 100%.
Contoh yang sangat sederhana dan aktual saat ini adalah, Pemerintah Indonesia menetapkan salah satu sukses Asian Gaames 2018 adalah memperoleh Medali Emas minimal 16 sampai dengan 21 Medali, dan masuk dalam kategori 10 besar Negara peserta Asian Games 2018.
Nah, hingga Rabu, 29 Agutus 2018, Tim Indonesia telah mengumpulkan Medali Emas sebanyak 30 medali. Ini artinya, tujuan atau targetnya tercapai bahkan lebih dari 100%. Oleh karena itu, Indonesia mampu mewujudkan salah satu ukuran sukses Asian Games 2018, dan Indonesia termasuk Negara Berhasil.
Menetapkan Keberhasilan
Perbedaan setiap orang untuk mencapai keberhasilan itu terletak pada kemampuan untuk menetapkan apa yang menjadi tujuan/mimpi/cita-cita yang hendak diwujudkannya.
Kenyataan yang ada dan dialami oleh banyak orang, tidak memiliki tujuan hidup. Kalaupun ada tujuannya, tetapi tidak jelas, abu-abu, antara ya dan tidak. Akibatnya adalah tidak menyadari apa yang dilakukan setiap hari, arah hidupnya tidak jelas, tidak memiliki fokus, dan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki tidak optimal bahkan cenderung menjadi sia-sia dan mubazir. Ibaratnya, seperti kapal yang tidak memiliki kompas, penunjuk arah yang mau dituju, akibatnya kapal itu hanya akan berputar-putar saja di lautan lepas dan luas, dan sangat mungkin akan bertabrakan, karam bahkan tenggelam.