Pilihlah Pemimpin Yang Berintegritas Kuat
Setelah selesai masa pendaftaran sejak awal Juli hingga tanggal 17 juli, akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengembalikan berkas hampir 200 bakal calon legislatif atau bacaleg mantan narapidana kasus korupsi ke partai politik masing-masing yang tersebar di sembilan propinsi, 92 kabupaten, dan 11 kota.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018, yang resmi diberlakukan pada 3 Juli lalu, praktis melarang pengusulan nama calon legislatif yang pernah menjadi narapidana kasus korupsi, bandar narkoba, dan kejahatan seksual terhadap anak. (bbc.com)
Pada umumnya publik sangat mendukung keteguhan hati KPU untuk memperlakukan ketentuan baru ini, dan semua berharap MA tidak mengabulkan permohonan sejumlah pihak untuk membatalkan PKPU nomor 20 tersebut. Karena ini menyangkut masa depan dari negeri ini agar terbebas dari "penjahat-penjahat koruptor" yang sangat merusak sendi-sendi pembangunan yang lebih maju dan cepat.
Memilih calon legislatif adalah menakar integritas setiap kandidat dan filter utamanya ada di tangan KPU beserta Bawaslu yang harus menjaga dan mengawal proses pendaftaran bacaleg ini.
Nampaknya, mantan napi korupsi yang masih ngotot mencalonkan diri menjadi bacaleg benar-benar tidak memiliki integritas yang menjadi tolok ukur kunci untuk menjadi seorang pimpinan public atau rakyat yang diwakilinya. Dan nampaknya sudah tidak memiliki rasa malu lagi untuk mencalonkan diri menjadi wakil rakyat padahal sudah dipenjara bertahun-tahun. Ini benar-benar tidak ada akal sehatnya.
Integritas adalah kejujuran
Seorang pemimpin yang tidak memiliki integritas sama saja penipu yang sangat yang membahayakan kehidupan organisasi dan semua pengikutnya. Integritas menjadi segala-galanya untuk menjadi pemimpin yang benar.
Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang berintegritas itu berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. Telah dibuktikan dalam berbagai kajian, bahkan berbagai survei dan studi kasus telah mengidentifikasikan integritas atau kejujuran sebagai suatu karakteristik pribadi yang paling dihasrati dalam diri seorang pemimpin.
Dalam situasi yang sangat normal, maka difahami bahwa hanya pemimpin yang memiliki integritas kuatlah yang bisa bertahan karena dibutuhkan oleh masyarakatnya, sejalan antara keyakinannya dengan perilakunya dan dengan kata-katanya. Didalam integritas yang kuat tercemin kepercayaan atau trust sebagai pemimpin.